Mohon tunggu...
Mastania
Mastania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Sumber Daya Alam Sektor Pertanian Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

22 Juni 2024   14:11 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:52 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mastania Mhs FEB Universitas Lambung Mangkurat

Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, merupakan salah satu daerah yang dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, khususnya di sektor pertanian. Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi terbesar di provinsi, dengan produksi padi mencapai 450.000 ton pada 2022 atau menyumbang sekitar 35% dari total produksi padi di Provinsi Kalimantan Selatan. Keberhasilan Kabupaten Banjar dalam sektor pertanian tidak terlepas dari dukungan alam yang memadai, seperti lahan-lahan pertanian yang subur, sistem irigasi yang relatif baik, serta iklim yang mendukung.

Selain padi sebagai komoditas unggulan, Kabupaten Banjar juga memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan, serta perkebunan komoditas ekspor seperti karet dan kelapa sawit. Luas lahan untuk tanaman hortikultura mencapai 12.000 hektar, dengan komoditas unggulan seperti cabai, tomat, bawang merah, nanas, dan durian. Sektor pertanian di Kabupaten Banjar juga didukung oleh keberadaan infrastruktur yang memadai, seperti sistem irigasi yang baik, serta dukungan dari pemerintah daerah melalui berbagai program dan kebijakan.

Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, sektor pertanian di Kabupaten Banjar juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu dikelola dengan baik. Tantangan utama yang dihadapi antara lain masalah infrastruktur irigasi, minimnya akses petani terhadap teknologi dan informasi, serta fluktuasi harga komoditas. Masalah infrastruktur irigasi, seperti kerusakan jaringan dan terbatasnya pasokan air, dapat menghambat produktivitas pertanian, terutama pada musim kemarau.

Upaya yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian di Kabupaten Banjar antara lain perbaikan infrastruktur irigasi, peningkatan kapasitas petani, diversifikasi produk pertanian, serta pengembangan industri hilir berbasis produk lokal. Kerjasama yang erat antara pemerintah daerah, asosiasi petani, dan pihak swasta juga diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia bagi pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Banjar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun