Selain memberikan banyak manfaat, teknologi AI juga berpotensi membuat kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat semakin melebar.
Bukan hanya itu, kehadiran teknologi AI juga bisa membuat persaingan antar golongan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial semakin keras.
Apalagi kalau AI sudah mampu dikombinasikan secara paripurna dengan teknologi robot. Ruang untuk meraih kesejahteraan akan semakin menyempit.
Khususnya bagi masyarakat kalangan bawah yang sama sekali tidak punya pengetahuan dan kekuatan ekonomi yang mumpuni untuk bersaing dengan AI.
Memandang teknologi AI sebagai 'ancaman' mungkin saja salah, tetapi agar tidak "tersingkir" olehnya mungkin banyak persiapan yang harus dilakukan.
Seberapa pun cerdas dan multitalentanya teknologi AI hingga mampu berpikir layaknya manusia, mereka tidak menakutkan sama sekali.
Lagi pula teknologi AI bisa ada sejak awal karena manusia memang menginginkan dan membutuhkannya untuk membantu hidupnya.
Satu-satunya yang paling mengkhawatirkan dari kemajuan teknologi AI adalah manusia yang akan menggunakan mereka sebagai "alat".
Teknologi, AI, komputer, robot, tidak punya sejarah menindas hingga menghabisi nyawa manusia, tapi bagaimana dengan manusia?
Tinggal bagaimana nanti teknologi ini akan digunakan oleh "kita". Tergantung dari itu, masa depan kita mungkin bisa jadi lebih baik atau malah sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H