Tentu saja ini membuat kita semakin semangat untuk melihat perkembangannya ke depan. Membayangkan kehidupan kita dikelilingi oleh AI.
Kita tidak tahu seberapa jauh teknologi AI akan berkembang dan seberapa cepat itu akan terjadi di masa depan tetapi yang pasti kita wajib bersiap.
Daripada sebuah 'alat', teknologi AI terasa lebih cocok disebut 'pembantu' atau 'asisten' karena kemampuannya melakukan pekerjaan hanya dari sebuah perintah.
Jika kamu bertanya teknologi apa yang akan benar-benar mampu menyaingi dan menggantikan manusia, Kecerdasan Buatan adalah jawabannya.
Inilah teknologi yang juga akan mengantarkan kita ke teknologi masa depan lainnya yaitu, teknologi robotik dan komputer cerdas.
Oleh karena itu, alih-alih menyambut era teknologi AI dengan antusias, mungkin sebaiknya kita  lebih melihat teknologi ini sebagai sebuah ancaman.
Ada banyak pertanyaan krusial yang perlu direnungkan secara mendalam sebelum kita menuju era Kecerdasan Buatan (AI) seperti;
Seberapa jauh AI akan berkembang?
Bagaimana dan pada apa saja akan diimplementasikan?
Akan sejauh apa dampaknya?
Pekerjaan manusia apa saja yang akan diambil alih AI?
Kapan dan seberapa cepat itu akan terjadi?
Terakhir yang terpenting, siapa yang akan menguasai teknologi AI?
Beberapa negara sudah mendorong lebih jauh riset mengenai Kecerdasan Buatan sebagai suatu proyek strategis nasional karena saking pentingnya.
Betul bahwa teknologi AI bagi sebagian orang akan memanjakan dan memudahkan hidupnya mengerjakan beragam keperluan kompleks.
Dengan menggunakan AI, produktivitas dan efektivitas kerja kita akan meningkat. Namun bagi sebagian lainnya mungkin era AI adalah mimpi buruk.