Siapa sih yang tidak kenal dengan cerita seri boneka 'Si Unyil'. Popularitasnya di Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.
Serial boneka ini pernah menjadi teman akrab anak Indonesia pada kurun tahun 90an hingga awal tahun 2000an.
Salah satu seri boneka yang bisa dibilang cukup sukses merambah industri hiburan tanah air hingga bertahan sampai awal abad 21.
Kini, Si Unyil dikenang sebagai sebagai salah satu teladan hiburan anak yang tidak hanya menarik tetapi juga edukatif.
Terbukti menjual, racikan ceritanya yang berfokus pada kehidupan sehari-hari anak kampung pun banyak ditiru.
Beberapa contohnya adalah serial animasi Adit Sopo Jarwo, Keluarga Somat, dan Si Entong yang pernah unjuk gigi di layar televisi.
Sinetron Indonesia juga serupa, contohnya bisa terlihat pada serial Anak Ajaib, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, dan Ronaldowati.
Mengingat sejarahnya, sebenarnya ada harapan untuk Si Unyil bisa menjadi "Doraemon" atau mungkin "Upin & Ipin"-nya Indonesia.
Mengikuti perubahan zaman, Si Unyil sudah beberapa kali mengalami evolusi dari awalnya seri boneka hingga terakhir menjadi seri animasi.
Program serial televisi 'Laptop Si Unyil' di Trans7 adalah contoh modifikasi Si Unyil setelah tahun 90an yang terbilang cukup sukses.
Trans7 sebagai pemilik program bahkan sempat menjadikannya 'Wajah' untuk program anak di Trans7 bersamaan dengan 'Si Bolang'.
Untuk menyampaikan pesan kuat kepada khalayak tentang program anak yang tidak hanya menarik tetapi juga edukatif.
Pasca 'Laptop Si Unyil', serial animasi 3D 'Petualangan Si Unyil' dikenalkan sebagai babak baru perjalanan Si Unyil yang lebih kekinian.
Animasi Si Unyil punya banyak kelebihan seperti desain karakter yang unik dan kualitas animasi yang sangat memanjakan mata.
Bahkan mungkin bisa digolongkan sebagai salah satu animasi Indonesia terbaik yang pernah dibuat pada masanya.
Bermodal desain karakter yang unik dan nama besar 'Si Unyil', Petualangan Si Unyil sempat populer tapi sayangnya cuma sebentar.
Pada akhirnya animasi 'Petualangan Si Unyil' gagal menjadi penerus yang layak bagi 'Si Unyil' setelah 'Laptop Si Unyil'.
Walaupun mungkin masih belum tepat dikatakan sebagai 'produk gagal' karena potensinya besar dan masih ada ruang yang bisa dibenahi.
Sepertinya perjalanan Si Unyil untuk hadir dalam bentuk animasi yang lebih kekinian memang masih panjang.
Apalagi berharap untuk menjadi 'Doraemon' atau 'Upin & Ipin'-nya Indonesia di masa kini. Rasanya masih berat bagi Si Unyil.
Akankah perjalanan panjang Si Unyil harus berakhir di sini saja atau masih mampu untuk sekali lagi menembus zaman, ya semoga saja.
Bagaimanapun, Si Unyil adalah salah satu dari sedikit produk hiburan Indonesia era 90an yang telah terbukti berhasil berevolusi ke era modern.
Menjadi teladan nyata konten hiburan yang kreatif dan menarik sekaligus mendidik bagi keluarga Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H