Penerimaan yang sangat baik dan Kompromi besar ini bahkan sampai menekan keberadaan bahasa-bahasa daerah yang selama ini telah lebih dulu ada dan digunakan masyarakat setempat.
Malaysia pasti sangat tahu bagaimana status Bahasa Indonesia dibandingkan Bahasa Melayu di kawasan regional. Kompromi seharusnya bisa menjadi pilihan yang bijak.
Oleh Karena itu, alih-alih mengusulkan Bahasa Melayu, mungkin Malaysia bisa mempertimbangkan mendukung Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN jika memang dibutuhkan.
Mari kita lihat saja bagaimana perkembangannya bersama-sama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!