Mohon tunggu...
Maheido
Maheido Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Animasi

Penggemar karya animasi dan komik. Blog pribadi: www.maheidoku.web.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Episode 22 dan 23, Akhir yang Indah dari Anime 86 (Eighty-Six)

4 April 2022   16:30 Diperbarui: 4 April 2022   16:49 4823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: anime 86 eighty-six episode 23

Sesampainya di Federasi, Theo, Anju, Kurena, dan Raiden pun akhirnya tahu kalau Shin sudah bertemu dengna Lena. Mereka merasa lega dan dengan lucu meledek Shin yang akhirnya bisa melihat sosok Lena.

Karena mereka sudah lama bersama mereka semua tahu kalau Shin sebenarnya punya perasaan khusus terhadap Lena meskipun Shin mencoba menutupinya dengan senyum kakunya itu. Ini berakhir membahagiakan.

Momen terbaik lainnya yang sangat aku suka adalah pada adegan ketika Lena (Vladilena Milize) berjalan mendekati Shin, Theo, Anju, Kurena, dan Raiden lalu melakukan sikap hormat dan memperkenalkan diri di episode 23.

Menghadap tepat di depan Shin di bawah bayangan awan yang bergeser perlahan tergantikan sinar mentari menghias cerah wajah Lena dengan ekspresi yang serius menatap wajah orang-orang yang dikira asing baginya.

Berbeda dengan Shin, bagi Lena itu adalah pertemuan yang pertamanya dengan Shin dan lainnya. Jadi ketika Shin memperkenalkan diri tentu saja Lena begitu terkejut hingga tidak tahan untuk meneteskan air mata.

Dibandingkan dengan Shin, meski belum pernah bertemu tetapi Theo, Anju, Kurena, dan Raiden sudah tahu siapa yang akan mereka temui, jadi mereka tidak begitu terkejut tetapi lebih ke mungkin perasaan lega.

Itu adalah pertemuan yang mengharukan. Meski hanya melaui suara, hubungan Theo, Anju, Kurena, Raiden, dan Shin dengan Lena sangat dekat. Apalagi sempat berpisah untuk waktu yang cukup lama sampai saling mengira sudah mati.

Aku masih ingat betapa sedihnya Lena ketika Shin mengucapkan perpisahannya kepada Lena sampai Ia berlari keluar tidak ingin ditinggal oleh unit Spearhead yang tersisa di bawah komandonya itu, khususnya Shin.

Bagi Lena, unit Spearhead yang dipimpinnya itu berharga. Apalagi waktu itu Lena sedang merasa jatuh cinta dengan Shin, walau hubungan mereka hanya melalui suara, tidak pernah melihat wajah masing-masing.

Merasa berjuang sendiri, Lena sampai tertekan dan marah pada dirinya sendiri hingga mengecat sebagian rambutnya dengan warna merah sebagai simbol kesedihan dan beban kematian para prosesor yang ditanggungnya.

Sebagai penonton aku juga bisa merasakan emosionalnya pertemuan itu karena pada bagian ke-2 ini kita hanya diperlihatkan jalan cerita dari sisi Shin, Theo, Anju, Kurena, dan Raiden di Federasi Giad setelah berpisah dengan Lena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun