Mohon tunggu...
Maheido
Maheido Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Animasi

Penggemar karya animasi dan komik. Blog pribadi: www.maheidoku.web.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Langkah Agresif Sony dan Potensi Pasar Anime Global

20 September 2021   23:43 Diperbarui: 21 September 2021   18:52 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan lalu ada peristiwa yang cukup menghebohkan jagat anime dunia, apalagi kalau bukan soal akuisisi Sony Funimation terhadap Crunchyroll. Salah satu distributor anime terbesar di Amerika Serikat setelah Funimation.

Kabar mengenai rencana akuisisi yang ingin dilakukan oleh Sony itu sudah ramai dibicarakan sejak tahun lalu oleh para penggemar anime terutama di Amerika Utara.

Tidak tanggung-tanggung, Sony bahkan rela menggelontorkan dana fantastis sebesar 1,175 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar 16,896 triliun rupiah demi mencaplok Crunchyroll.

Meskipun sempat tertunda selama beberapa bulan, akhirnya akuisisi itu berhasil dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2021 yang lalu.

Peristiwa akuisisi itu menjadi peristiwa paling penting dan besar dalam sejarah industri anime.

Sekedar info, Funimation dan Crunchyroll sejak lama telah dikenal sebagai 'rival' di Amerika Utara. Saling berebut lisensi anime untuk ditayangkan di platform masing-masing.

Aksi korporasi yang dilakukan oleh Sony Funimation itu sontak menimbulkan pro dan kontra. Sebagai sesama penggemar anime, hal itu sangat bisa dimengerti.

Bagaimana yah bilangnya, ini ibarat seperti PlayStation dan Xbox tiba-tiba menjadi satu setelah bertahun-tahun keduanya bersaing.

Ini bisa menjadi pertanda positif, bisa juga menjadi pertanda negatif. Belum lagi isu monopoli yang dituding oleh fans pada Sony. Tergantung bagaimana kamu melihatnya.

Sony Bergerak Agresif di Pasar Anime Internasional

Akuisisi Sony Funimation terhadap Crunchyroll sebenarnya sudah diprediksi sejak lama. Saat itu banyak rumor yang beredar bahwa Sony tertarik membeli Crunchyroll.

Meskipun begitu, hal ini masih sangat mengejutkan melihat cepatnya hal itu menjadi kenyataan. Banyak pelanggan platform itu yang belum siap menerimanya.

Sony memang tengah bergerak agresif di pasar anime internasional beberapa tahun belakangan. Sebelumnya Sony telah 'memborong' distributor anime di berbagai negara.

Dimulai dari menjadi pemegang saham utama di Wakanim (Prancis) pada tahun 2015 melalui anak usahanya, Aniplex.

Membeli 95 persen kepemilikan saham di Funimation (Amerika) pada tahun 2017 melalui anak usahanya yang lain, Sony Pictures Entertainment.

Setelah itu, ekspansi Sony pun berlanjut dengan Aniplex membeli satu divisi anime dari Madman Entertainment (Australia) pada bulan Februari 2019.

Divisi itu juga yang mengoperasikan platform streaming AnimeLab dan mengurus bisnis anime di Madman Entertainment.

Kemudian beberapa bulan setelahnya, Funimation mengakuisisi Manga Entertaiment (Britania Raya) pada Mei 2019.

Berakhir dengan Funimation mengakuisisi Crunchyroll pada 9 Agustus 2021 yang lalu dari pemilik sebelumnya AT&T.

Masa Depan Sony dan Anime

Sudah sejak lama Sony menguasai pasar domestik anime di Jepang. Anime juga sangat diminati di luar negeri.

Banyak anime yang diproduksi dan didistribusikan oleh Sony juga berhasil menuai kesuksesan yang sangat besar baik di dalam maupun luar Jepang.

Sebutlah beberapa judul seperti seri Sword Art Online, Fullmetal Alchemist: Brotherhood, Fate (Semua Series), Demon Slayer (Kimetsu no Yaiba), dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu, Sony sepertinya melihat peluang bahwa industri anime masih mampu berkembang menjadi lebih besar lagi.

Dengan diakuisisinya Crunchyroll, Sony telah meneguhkan posisinya di pasar anime global dan Jepang. Mulai dari sektor hulu (produksi) hingga hilir (distribusi ke konsumen).

Ada satu hal menarik yang yang perlu dicatat dalam keterangan pers akuisisi Crunchyroll yang diunggah Sony Pictures di situs web mereka.

Mereka mengatakan salah satu alasan akuisisi itu adalah keinginan Sony untuk "create a unified anime subscribtion experience."

Banyak yang berpandangan ini sebuah kode dari Sony bahwa mereka siap bersaing dengan pemain besar layanan berbasis streaming lainnya seperti Netflix dan Disney+.

Dahulu Sony sepertinya memang punya kendala dengan ekspansi bisnis animenya di luar Jepang. Kini mereka telah punya semua yang dibutuhkan.

Dari apa yang terlihat, sepertinya Sony hendak menyatukan semuanya dibawah satu branding atau nama yaitu, "Funimation". Tahun ini misalnya dari yang aku tahu Wakanim dan Animelab sudah mulai mengumumkan bahwa mereka akan mulai berubah menjadi Funimation.

Entah akan dibuat seperti apa industri anime, Funimation dan kawan-kawannya ditangan Sony serta layanan semacam apa yang ingin mereka ciptakan. Satu hal yang pasti, itu adalah sesuatu yang besar.

(Artikel ini sudah lebih dahulu tayang di blog pribadiku dengan judul yang berbeda)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun