"Para pembabat alas hanya akan dikenang saja," kataku.
"Ah, tidaklah. Bapak-bapak tetap mengajar seperti biasa. Untuk Dekan kami yang menyiapkan pemilihannya, sedang untuk kaprodi dan sekprodi, cukup diusulkan nama-nama. Nanti juga kami yang melaksanakan fit and proper.
"Waktu?" tanya Kaprodi Matematika.
"Dalam semester  ini suksesi harus berjalan. Nanti tahun akademik baru sudah serah terima dan pelantikan," jawab PR I.
"Insyaallah," jawab kami tak bersemangat."
***
Keluar dari ruang PR I, tidak tampak kesedihan di antara kami. Mungkin sedih dan kecewa disimpan di dalam hati.
"Bagaimana setelah ini?"
"Back to barac!" jawabku.
"Memang sebaiknya kita tidak serakah. Sudah menjadi guru PNS kok masih merebut piring orang. Biarlah kita berbagi," ujar temanku yang Sekprodi.
"Ya... lihat saja nanti. Aku tak post power syndrom."