Mohon tunggu...
Massol Likhin
Massol Likhin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar menuangkan isi kepala ke dalam tulisan. :)\r\n\r\nKontributor Blog: www.kabarpemalang.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengelana Cinta

8 November 2011   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gagah berwibawa sekejap mata memandang

Dihormati, dihargai segenap insan

Siap maju berbagi setitik cahaya ilahi

Untuk memajukan para insani

Pengikat leher selalu menjadi momok yang ditakuti

Coba redam dengan usaha tak kenal henti

Masih saja seperti ini

Tertanda menjanjikan syurga

Tertanda bisa merekahkan senyum selebar samudra

Hanya gelitik tawa dan pilu

Karna itu hanya tertanda yang nyata tapi bukan syurga

Tertanda memang membuat lutut terasa lemas

Tertanda memang membuat hati tersakiti

Betapa tidak, karna nyata tapi bukan syurga

Namun, tertanda takkan mampu menghabiskan rasa

Gelora cinta kami pada dunia ini

Pada mereka yang membutuhkan kami

Pada insan-insan yang duduk manis menerima cinta-cinta kami

Kobaran api takkanlah padam

Cahaya cinta takkanlah suram

Tuhan Maha Tahu rintihan setiap insan

yang meminta keadilan

Pengelana cinta akan terus berjuang

Membagi cahaya karunia ilahi

Link asli : http://massol507.multiply.com/journal/item/343/Pengelana_Cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun