Mohon tunggu...
SOLIKHIN
SOLIKHIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Tanpa Bekerja Keras, Tidak Ada Yang Akan Tumbuh Kecuali Rumput Liar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasib Guru Honorer dan Kelayakan Gaji Guru: Kepemimpinan Masa Depan Era Presiden Prabowo

22 November 2024   12:37 Diperbarui: 22 November 2024   13:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Pemilu ( https://www.instagram.com/p/C27sCq9y6ue/?img_index=1&igsh=ZjZ5enlzN2ludzJx )

Salah satu isu yang paling banyak dibahas selama kampanye adalah nasib guru honorer. Status yang tidak pasti dan gaji yang rendah menjadi tantangan besar bagi banyak guru honorer. Di bawah kepemimpinan Prabowo, isu ini tidak luput dari perhatian. Bahkan, selama debat-debat politik, Prabowo berjanji untuk memberikan perhatian lebih kepada guru honorer, dengan kemungkinan untuk mengangkat mereka menjadi pegawai tetap atau memberikan hak yang setara dengan guru PNS.

Setelah terpilih, kebijakan ini mulai diimplementasikan melalui sejumlah program yang memberikan peluang lebih besar bagi guru honorer untuk menjadi bagian dari sistem PNS. Salah satu langkah yang terlihat adalah adanya program sertifikasi yang memungkinkan guru honorer untuk mendapatkan pengakuan atas kemampuan mereka dan meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Dengan sertifikasi ini, guru honorer memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kenaikan gaji dan status yang lebih jelas.

Selain itu, pemerintah juga mulai membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Program PPPK ini memberi kesempatan bagi guru honorer untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan kontrak jangka panjang. Meskipun statusnya masih belum sepenuhnya sama dengan PNS, namun ini menjadi langkah positif yang memberikan rasa aman bagi guru honorer.

Prabowo juga menyadari bahwa proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, beliau menegaskan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinannya akan berusaha untuk mengurangi ketimpangan yang ada dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi seluruh guru, baik yang berstatus PNS maupun honorer. Di sinilah peran pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar menjawab kebutuhan dan harapan para guru.

Meskipun sejumlah langkah positif sudah mulai terlihat, tentu saja ada tantangan yang masih harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa kenaikan gaji dan perbaikan status guru bisa dirasakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Guru-guru di daerah terpencil sering kali merasa terabaikan karena keterbatasan anggaran dan fasilitas yang ada. Oleh karena itu, selain meningkatkan gaji, pemerintahan Prabowo juga harus memastikan bahwa distribusi anggaran pendidikan lebih merata, sehingga guru-guru di daerah terpencil juga bisa merasakan manfaat dari kebijakan ini.

Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa proses seleksi untuk menjadi PNS atau PPPK bagi guru honorer dilakukan secara transparan dan adil. Tidak sedikit guru honorer yang merasa kesulitan dalam mengikuti seleksi ini karena berbagai faktor, seperti kurangnya informasi atau akses yang terbatas ke pusat-pusat pelatihan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan dukungan lebih dalam bentuk pelatihan dan pembukaan akses informasi agar para guru honorer bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Melihat kebijakan yang sudah mulai diterapkan di bawah pemerintahan Prabowo, banyak pihak yang merasa optimis bahwa janji-janji tersebut bisa diwujudkan secara nyata. Meskipun perjalanan masih panjang, langkah-langkah awal yang sudah diambil memberikan harapan bagi guru-guru di Indonesia, terutama yang berstatus honorer. Jika kebijakan-kebijakan ini diteruskan dan diperbaiki, tidak menutup kemungkinan bahwa kesejahteraan guru di Indonesia akan semakin baik di masa mendatang.

Sebagai negara yang sangat bergantung pada pendidikan untuk membangun masa depan, kesejahteraan guru adalah hal yang tidak bisa ditawar. Guru yang sejahtera akan lebih fokus dalam memberikan pengajaran yang berkualitas, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan gaji guru dan memperhatikan nasib guru honorer adalah langkah yang sangat positif, yang semoga bisa terus diperjuangkan dalam pemerintahan yang akan datang.

Janji Presiden Prabowo terkait dengan peningkatan gaji guru dan perhatian terhadap status guru honorer mulai menunjukkan hasil positif. Meskipun masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, kebijakan-kebijakan yang ada menunjukkan komitmen nyata dari pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan para guru. Semoga, langkah-langkah ini bisa terus berlanjut dan semakin memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, serta memberikan rasa aman dan dihargai bagi para guru, terutama yang berstatus honorer. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang baik, guru di Indonesia dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih layak, sesuai dengan peran penting mereka dalam pembangunan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun