Banyak sekali isu-isu menyeramkan dibalik pantai tersebut, namun yang saya lihat hanyalah keindahannya. Saya benar-benar menikmati disana, yang tentunya masih dengan mematuhi peringatan-peringatan tertentu, seperti tidak terlalu jauh untuk bermain air dikarenakan ombak yang sangat besar.Â
Setelah melihat sunset dan membersihkan diri dengan pertama kalinya saya mencoba makanan khas Jogja, gudek.Â
Pada awalnya saya sangat exited untuk mencobanya, melihat teman-teman saya yang makan dengan nikmat membuat saya semakin tergiur. Namun sayangnya setelah beberapa suap memakannya, saya menyadari bahwa gudek bukan trmasuk selera saya. Makanan yang disajikan manis dikarenakan gula merahnya itu membuat saya tidak sanggup untuk meneruskannya, dan pada akhirnya teman saya berbaik hati menghabiskan gudeg milik saya.
Setelah itu, kami bergegas untuk pulang ke Surabaya. Banayak sekali kenangan yang tak terlupakan disana, mulai dari belajar membuat jamu hingga menikmati indahnya kota tersebut. Ingin sekali rasanya jika diberi kesempatan, saya akan berjalan-jalan lagi disana sembari mengelilingi kota Jogja lebih jauh. Memang betul kata beberapa orang bahwa, "Jogja bukan sekedar kota, dia adalah sebuah kedamaian, kenyamanan, dan cinta."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H