Sekitar 5 menit masih bagus. Ada isinya. Pasca itu, maaf....dengan segala hormat. Sangat kecewa. Narasi dan statement gagasannya kosong. Masih hambar seperti lagu lama seperti 2014 saja. Pidato Presiden tidak ada sistematisnya. Paradoks dengan konsep awal yang disampaikan. Jauh dari nawa cita yang diidamkan publik sebagai kunci dan gerbang bagi kemajuan Indonesia. Konsep ideologi,demokrasi dan hukum sama sekali tidak tersentuh.
Sekali lagi hukum tidak disentuh. Apalagi penegasan pemberantasan korupsi. Apalagi sensitivitas publik terhadap sikap UU KPK masih ada. Publik menunggu sebenarnya. Minimal sebagai obat. Justru sebaliknya. Menkonfirmasi pelemahan KPK. Menegaskan kelemahan dalam penegakan hukum. Sangat anomali. Law enforcement bakal rapuh.
Dengan pidato Presiden yang sangat lemah tersebut. Akan menimbulkan spekulasi yang sangat bervariasi dan liar dari publik. Walau tidak bijak dinilai sekarang. Akan tetapi, minimal sebagai ukuran awal 5 tahun akan seperti apa?dengan cara apa?, maka dari gagasan dan ide kebangsaannya yang disampaikan. Apalagi para pimpinan negara hadir.
Idealnya menyinggung peran strategis Indonesia dalam geografis dunia. Ini akan jadi daya tawar. Apalagi jika mengharapkan investasi negara lain. Forum tersebut jadi sorotan dunia.
Maksimal 7 hari pasca pelantikan (UU Pemilu). Kabinet wajib diumumkan. Mari kita tunggu bersama. Siapakah yang akan berperan sebagai penopang Presiden dalam mengawal kinerjanya nanti?. Semoga orang-orang berintegritas demi kemajuan Indonesia. Tidak ada tikungan politik tajam di detik-detik akhir.
Mari kita kawal terus. Demi kebaikan Indonesia. Sesuai kapasitas dan bidang masing-masing. Â Guna mengawal NKRI kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H