Saya dilema ditengah jalan, dan akhirnya dengan permohonan maaf saya menyertai kepulangan mereka yang lebih awal. Tidak jadilah mereka keliling kota. Kecewalah mereka pada partai, terlebih pada saya.
Keesokan harinya jadwal kampanye dari partai lain. Eh ternyata, rombongan yang kemarin ikut juga. Tak sengaja ketika menuju kampus saya mendapati mereka sedang asik makan nasi kotak dengan wajah berseri-seri di bilangan Veldroom Rawamangun. Mereka melihat saya, dan menyapa. "Bang, kapan kampanye lagi?"
Kampanye adalah momentum untuk memperkenalkan partai kepada khalayak umum. Ada banyak cara yang partai siapkan untuk mengambil hati masyarakat. Yang lumrah dengan kaos, makan, jalan-jalan keliling kota dan seru-seruan. Yang punya kocek lebih dalam akan mengundang artis ibu kota, menggoyang mata dan jempol mereka dengan liukan penari dangdut, atau mendentumkan kaki mereka dengan musik yang lebih ngebit.
Persentase pesan yang tersampaikan dalam nurani masyarakat tentang program partai yang di usung bisa diterka kecil. Sehingga ramai tidaknya kampanye dalam partai tersebut bukan indikasi utama kemenangan suara partai.
"Kampanye mah ikut apa ajah, kan dapet kaos gratis, makan gratis, jalan-jalan, ketemu artis. Soal suara mah cuma ane yang tau. Istri ane aja nggak tau" pungkas tetangga sambil membanting kartu domino di tengah malam, di minggu tenang.
Selamat kampanye, selamat mengkoleksi kaos partai ^_^
