Setia dalam Cinta, Konsisten dalam Karya

Enam puluh tahun lalu, ketika seorang pemuda Tjiptadinata Effendi dan seorang gadis Helena Roselina mengikat janji dalam sebuah tali perkawinan, saya baru lahir.

Tahun 2025 besok, ketika Pak Tjip dan Bu Rose (begitu saya biasa memanggil beliau) merayakan ulang tahun pernikahan ke-60, saya memasuki masa pensiun. Usia perkawinan yang mencapai 60 tahun adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.

Dua hikmah yang dapat kita petik dari perjalanan cinta Pak Tjip dan Bu Rose adalah kesetiaan dan cinta dan konsistensi dalam karya.

Perjalanan Panjang Cinta

Saya mengenal Pak Tjip dan Bu Rose hanya dalam dunia maya, belum pernah sekalipun jumpa dalam dunia nyata. Akan tetapi rasanya tidak berjarak sama sekali. Tentu saja ini berkat kehangatan beliau dalam menjaga hubungan persahabatan.

Perkenalan kami tentu saja melalui Kompasiana. Pada Mei 2019 ketika saya pertama kali memposting artikel di Kompasiana. Pak Tjip orang pertama yang memberikan komentar. Dari sanalah pertemanan melalui dunia maya terjalin. Dari sana pulalah saya belakangan mengetahui bahwa Bu Rose adalah pasangan hidup Pak Tjip.

Melalui artikel-artikel beliau yang setiap hari muncul di Kompasiana, saya semakin mengenal "apa dan siapa" Pak Tjip dan Bu Rose. Tulisan-tulisan yang mengisahkan perjalanan hidup, tulisan-tulisan yang penuh inspirasi dan tulisan-tulisan yang sarat keteladanan. Disajikan dengan ringan tetapi mendetail.

Seperti lintasan hidup pada umumnya. Perjalanan bahtera rumah tangga Pak Tjip dan Bu Rose pun, seperti diakui oleh beliau, merupakan sebuah perjalanan panjang. Penuh dengan tantangan dan pahit getir kehidupan. Namun dengan kearifan dan kematangan beliau, biduk rumah tangga Pak Tjip dan Bu Rose sejauh ini adem ayem sampai menjelang perayaan perkawinan yang ke-60. Sebuah Diamond Wedding Anniversary yang sangat pantas.

DokPri

Menjaga Konsistensi dalam Menulis

Satu hal lagi yang mengagumkan dari pasangan legendaris Pak Tjip dan Bu Rose adalah konsistensi dalam menulis. Setiap hari setidaknya satu artikel beliau akan tayang di Kompasiana. Dan itu sudah berlangsung lebih dari 14 tahun. Saya sendiri setahun belakangan ini 'angot-angotan' menulis di Kompasiana.

Semboyan beliau 'one day one article' bukan sekadar slogan. Tapi sungguh-sungguh dijalankan. Saya pernah menuliskan ini ketika berkesempatan menyumbangkan sebuah tulisan dalam menyambut ulang tahun Pak Tjip yang ke-77 dalam sebuah buku '150 Kompasianer Menulis untuk Tjiptadinata Effendi'.

Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri ketika mendapatkan kesempatan untuk kembali menyumbangkan tulisan yang akan terhimpun dalam sebuah buku dalam rangka menyambut ulang tahun perkawinan Pak Tjip dan Bu Rose ke-60. Lintasan-lintasan komentar Pak Tjip dan Bu Rose atas tulisan-tulisan saya di Kompasiana hadir kembali di depan mata. Bahkan beberapa waktu lalu Pak Tjip mem-follow IG saya. Sungguh saya merasa sangat terhormat. 

Akhir kata, Happy Diamond Wedding Anniversary Pak Tjip dan Bu Rose! Sehat selalu dan terus menginspirasi.

Jkt, 151024