Harus dikutip lagi bahwasanya minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Tidak aneh kalau perpustakaan adalah tempat paling sepi pengunjung.
Agaknya memang perlu sentuhan rasa untuk mengelola perpustakaan. Tidak terkecuali perpustakaan sekolah.
Lihat saja. Perpustakaan-perpustakaan yang dikelola secara modern dengan sentukan seni dalam interiornya. Mulai banyak dikunjungi pembaca.
Pengelolaan perpustakaan dengan menerapkan perpaduan konsep bisnis dan hobi pun makin menarik peminat buku. Baca buku sambil ngopi, misalnya.
Bisakah diterapkan di perpustakaan sekolah?
Penataan yang Menarik
Memadukan konsep edukasi dan bisnis di perpustakaan sekolah. Tentu diperlukan pemikiran yang lebih matang terlebih dahulu.
Dalam waktu terdekat yang bisandilakukan adalah penataan. Baik dalam hal penataan ruang maupun penempatan buku-buku.
Rak-rak buku dibuat tidak kaku. Akan tetapi dirancang semenarik mungkin. Dengan tidak mengesampingkan unsur seni.
Karya-karya seni lukis atau hasil prakarya siswa yang terbaik pun. Patut dipajang sebagai pemanis sekaligus wujud apresiasi terhadap siswa.
Tetiba saya mengulas ini setelah kemarin pinjam buku ke perpustakaan. Cari-cari buku bacaan buat isi liburan akhir pekan. Setelah lebih 2 tahun tidak menyapa ruang perpustakaan sekolah. Gegara pandemi.
Jkt, 260522
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H