Jengah. Setiap peringatan Hari Buku Nasional. Selalu diungkap kembali ranking Indonesia dalam hal minat baca. Paling bontot.
Segala upaya sudah dilakukan. Akan tetapi posisi kita masih jalan di tempat. Kebijakan Gerakan Literasi Nasional rasanya tidak mampu mendorong minat baca masyarakat.
Langkah 'revolusioner' diambil oleh Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim. Mengintrodusir Merdeka Belajar dan dilanjutkan dengan penerapan Kurikulum Belajar.Â
Langkah awal meniadakan UN (Ujian Nasional) dan menggantinya dengan Asesmen Nasional (AN). AN lebih menekankan pada literasi dan numerasi. Sebagai respon terhadap rendahnya minat baca masyarakat (baca: siswa).
Strategi Pembelajaran
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dalam proses pembelajaran. Dalam praktiknya guru menerapkan 3 strategi pwmbelajaran yang mengarah kepada peningkatan minat baca.
Pertama, soal HOTS. Soal dengan level Hight Order Thinking Skill mengajak siswa untuk mau membaca, menganalisa dan mengambil kesimpulan. Sebelum menentukan jawaban soal.
Siswa tidak lagi bisa menjawab pertanyaan sekedar cap cip cup atau hitung kancing baju.
Kedua, problem solving. Soal-soal ulangan atau ujian dibuat kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa. Bukan yang mengawang-awang.