Pembelajaran Tatap Muka, Tatap Mata Saya

Sekarang kita belajar secara tatap muka. Jadi masukkan hp ke dalam laci. Perhatian ke guru saja.

Begitu kalimat itu harus diulang-ulang. Rupanya murid-murid sudah keranjingan gawai akibat pembelajaran secara daring.

Guru meleng sedikit saja, jari-jemari murid sudah lincah menari-nari dengan gawainya. Ada yang buka sosmed atau main game.

Begitulah sedikit gambaran kendala PTM 100%. Setelah sekian lama murid harus belajar dari rumah. Memang ketika BDR mereka kangen ke sekolah. Giliran PTM maunya rebahan.

Di sinilah seninya, juga tantangan, mengajar murid di era milenial.

Menumbuhkan kreativitas murid (DokPri)

Pembelajaran yang Menyenangkan

Tentu saja tantangan akan selalu ada dan tidak boleh dihindari. Akan tetapi dengan adanya tantangan harus disikapi dengan bijak.

Pembelajaran di era milenial berbeda dengan masa 'kolomial'. Guru dituntut untuk senantiasa kreatif dan mengikuti perkembangan IT.

Metode belajar ceramah sudah dianggap kuno bagi murid. Untuk itu guru harus bisa menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Belajar hal-hal yang ngetrend dan aplikatif adalah pembelajaran yang disukai para murid saat ini. Apalagi ditunjang dengan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Penguasaan IT murid-murid pun sangat munpuni. Makanya mereka amat antusias jika diberi penugasan yang berbau-bau teknologi informasi.

Misalkan mapel Kewirausahaan menugaskan murid untuk membuat video promosi secara berkelompok. Atau mapel Seni Budaya mengerjakan tugas memamerkan karya-karya lukis secara virtual.

Guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris berkolaborasi dalam penugasan kepada siswa untuk membuat film pendek. Kemudian masing-masing kelompok meresensi dan membedah hasil kerja kelompok lain.

Model-model pembelajaran semacam ini yang dapat membangkitkan minat belajar murid setelah lama 'rebahan'. Belajar secara daring dari rumah.

Sehingga dalam pembelajaran tatap muka. Guru tidak harus berkata; jangan tatap layar hp, tatap mata saya! 

Jkt, 170222