Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seperti 3 Karyanya, Shin Tae-yong Harus Dipertahankan

4 Januari 2022   19:16 Diperbarui: 4 Januari 2022   19:20 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-Yong (bola.com)

Keberhasilan timnas Indonesia melaju ke babak final Piala AFF 2020, patut diacungi jempol. Meskipun Asnawi dkk harus cukup puas dengan gelar runner up.

Prestasi timnas Indonesia yang bermaterikan pemain-pemain muda ini. Tidak terlepas dari polesan tangan dingin pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-Yong.

Maka sudah sepantasnya jika mantan pelatih timnas Piala Dunia Negeri Ginseng itu dipertahankan sebagai pelatih timnas.

Bukan semata-mata karena kontraknya sampai tahun 2023 mendatang. Akan tetapi karena Shin Tae-Yong nyatanya berhasil meletakkan dasar-dasar mentalitas bermain sepakbola yang benar.

Tiga Mentalitas Bermain Sepakbola

Pertama, kerja keras. Selama berlangsungnya kejuaraan AFF 2020. Timnas Indonesia menyuguhkan mental pemain yang mau kerja keras.

Sebagian besar pemain, sejak babak penyisihan sampai final, turun secara penuh 90 menit. Hanya beberapa pemain yang diganti. Itupun pada kisaran menit ke-70an.

Para pemain pun selama pertandingan menunjukkan kebugaran tubuh. Tidak ngos-ngosan, kehabisan tenaga. 

Sejak awal menangani timnas. Shin Tae-Yong memang fokus ke masalah ketahanan tubuh pemain. Shin dan asistennya menggenjot stamina para pemainnya.

Stamina yang bagus diperlukan untuk mendukung kerja keras.

Shin Tae-Yong (bola.com)
Shin Tae-Yong (bola.com)

Kedua, kerja sama. Shin Tae-Yong sejak awal telah mengidentifikasi lemahnya kerja sama pemain. Dalam pertandingan seperti ingin 'one man show'. Bukan kerja kolektif.

Hasilnya bisa dilihat misalnya gol cantik Witan Sulaeman yang masuk nominasi gol indah selama gelaran Piala AFF 2020.

Sebelum menceploskan bola ke gawang lawan. Witan melakukan kerja sama yang apik dengan sang kapten Asnawi.

Kerja sama antar lini pun begitu baik diperagakan oleh para pemain. Baik di lini pertahanan, lini tengah maupun lini serang.

Hasilnya timnas Indonesia menjadi tim yang sangat subur.

Ketiga, pantang menyerah. Beberapa kali pertandingan timnas menunjukkan semangat juang yang tinggi.

Ketika berhadapan dengan Malaysia. Timnas Indonesia harus kalah terlebih dahulu sejak menit 13. Akan tetapi dengan semangat pantang menyerah, akhirnya bisa mempecundangi Harimau Malaya dengan skor telak 1-4.

Lihat pula betapa heroiknya para pemain ketika berlaga di leg 2 partai final melawan Thailand.

Unggul lebih dulu tapi kemudian disamakan. Bahkan harus tertinggal gol. Sampai kemudian bisa menyamakan kedudukan.

Paling dramatis tentu pada saat leg 2 semifinal lawan Singapura. Membuka gol lebih dahulu. Akan tetapi berhasil disamakan, bahkan disalip. Sampai dapat menyamakan kedudukan lagi. Dan akhirnya menang 4-2 atas Singapura.

Jadi sudah selayaknya Shin Tae-Yong dipertahankan untuk terus menangani timnas Indonesia.

Bukankah begitu?

Jkt, 040122

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun