Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Menjaga Tubuh Digital Kita?

18 September 2021   19:20 Diperbarui: 18 September 2021   19:24 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntung saya mendapatkan undangan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta. 

Untuk mengikuti webinar bertajuk Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Terungkap dalam webinar tersebut bahwa kekerasan gender di dunia maya sangat mengerikan. Korbannya dari anak-anak perempuan 8 tahun sampai 50an tahun.

Sedihnya lagi kadang korban tidak merasa kalau dirinya sedang menjadi korban kekerasan berbasis gender online. Sangat memprihatinkan.

Kekerasan berbasis gender online adalah segala bentuk atau tindakan yang telah melanggar hak untuk merasa aman dan nyaman, ataupun yang membuat orang lain menderita dan rugi, baik materiil maupun nonmateriil.

Memang level toleransi terhadap kekerasan gender tiap orang berbedw. Ada yang dengan siulan saja seorang perempuan sudah merasakan adanya kekerasan. Akan tetapi orang lain visa jadi dianggap biasa.

Dalam genggaman (auren.com)
Dalam genggaman (auren.com)

Bagaimana Sikap Kita?

Di era digital semua hal terhubung dan sulit dikendalikan. Semua seakan dalam genggaman tangan dan di ujung jari.

Manakala sudah berada di ranah publik. Apa yang kita lakukan pun akan menjadi jejak digital yang abadi .

Maka perlu kewaspadaan dari diri kita sendiri dalam bersosial media misalnya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga tubuh digital kita.

  1. Pertama, cek secara berkala akun-akun yang kita punya (WA, IG, FB, Twitter, email dan sebagainya). Apakah isinya sesuai dengan postingan kita yang asli? Tidak disalahfunakan pihak lain, seperti diduplikasi, diedit atau dikloning?
  2. Kedua, ganti password setiap saat. Lakukan pergantian kata sandi terhadap akun-akun yang kita punya. Jika perlu lakukan pengamanan dua langkah. Bahkan pengaturan privasi akun.
  3. Ketiga, deaktivasi dan detoks digit. Akun-akun yang sudah tidak digunakan sebaiknya dihapus. Jangan sampai foto atau data pribadi yang masih ada disalahgunakan oleh oarang lain. Terhadap akun-akun yang masih aktif dapat dilakukan pembersihan setiap saat. Sekarang ini sudah tersedia banyak aplikasi untuk melakukan detoks terhadap akun.

Demikian sekedar oleh-oleh webinar akhir pekan. Semoga ada manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun