Menerbitkan buku itu lama. Tapinya menyenangkan.
Mengisi libur semesteran dan akhir tahun kemarin. Saya mengisi waktu dengan mengikuti pelatihan menulis yang diadakan oleh Ruang Karya.
Pada pelatihan angkatan 28 ini. Saya ambil kelas cerpen. Ada 2 kelas lainnya yaitu kelas puisi dan novel.
Karena di masa pandemi covid-19. Pelatihannya hanya melalui media WAG. Materi dan pendampingan dilakukan melalui platform perpesanan.
Selama 6 minggu. Dua puluh empat peserta. Dibekali teori dan praktek kepenulisan. Dari membuat kerangka tulisan sampai menerbitkan buku.
Sambil memahami teori. Setiap peserta ptaktek menulis cerpen. Sampai akhir pelafihan setiap peserta wajib mengumpulkan minimal 8 cerpen.
Pada akhir pelatihan. Peserta sepakat menerbitkan buku antologi cerpen. Masing-masing peserta mengirimkan satu cerpen unggulannya.
Antologi Cerpen Jejak Kenangan
Setelah menanti 6 bulan lebih. Hari ini buku mungil setebal 179 halaman saya terima. Melalui jasa paket.
Berjudul Jejak Kenangan. Kelas Cerpen Angkatan 28 Ruang Karya. Berisikan 17 judul cerpen dan biografi singkat penulis.
Senang. Akhirnya kesampaian juga nerbitin buku. Sekalipun merupakan karya keroyokan. Lumayanlah.
Jejak Kenangan menjadi buku ke-2 antologi saya selama masa rebahan. Setelah sebelumnya saya berkesempatan ikutan menulis dalam '150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi'.
Cerpen 'Bapak Pulang' karya saya menjadi bagian dari antologi Jejak Kenangan. Bercerita tentang perjuangan seorang anak kampung di belantara megapolitan yang keras.
Punya karya yang dibukukan itu menyenangkan. Tapi membutuhkan kesabaran. Harus melalui lika-liku yang panjang. Sampai menjadi sebuah buku yang siap dinikmati. Sembari menyeruput teh nasgithel sore hari.
Monggo.
Jkt, 310721
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H