Sebagai wilayah pegunungan yang tersusun dari batuan karst. Tidak banyak sungai di Gunungkidul. Hanya ada Kali Oya.
Kali Oya membentang sepanjang 100 km lebih dari kabupaten Wonogiri (Jatim). Melewati sisi utara dan barat Gunungkidul dan bermuara di kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kali adalah sebutan untuk sungai di daerah kami. Di kampung saya sendiri ada kali kecil. Kali Donggora namanya. Berada di sebelah timur kampung.
Kali Donggora bisa dibilang sebagai sungai tadah hujan. Debit air meninggi apabila musim penghujan. Menyusut ketika kemarau datang.
Sekali pun kecil. Kali Donggora memberikan banyak kenangan. Kala itu. Di kali tersebut banyak aktivitas warga. Dari mandi, mencuci, mencari ikan sampai bertapa.
Pagi-pagi kaum ibu mandi dan menyuci pakaian. Siang hari anak-anak mandi sambil angon sapi. Sore hari sepulang dari sawah bapak-bapak membersihkan diri dan peralatannya.
Paling ramai kalau menjelang puasa Ramadhan. Semua warga nyemplung kali. Padusan. Mandi bareng. Membersihkan diri menyambut bulan puasa.
Ritual Mandi Bareng Sapi
Pergi ke kali menjadi kegembiraan tersendiri bagi kami. Anak-anak kampung.Â
Sepulang sekolah kami biasanya angon hewan peliharaan. Menggembalakan kambing atau sapi. Tempatnya di sepanjang lereng kali.
Oh ya. Letak kali Donggora di bawang lereng. Jadi kiri kanan kali adalah tebing tinggi. Mencapai ketinggian 50an meter. Di tebing-tebing inilah hewan peliharaan kami merumput.
Ada ritual unik selama angon ternak. Sesampainya di kali. Sapi-sapi tersebut kami giring ke dalam kali. Kami memandikan sapi.
Sambil memandikan sapi kami bercanda-canda. Sesekali naik ke punggung sapi. Berenang. Seru.
Setelah sapi-sapi menjadi kinclong. Mereka lami lepas untuk mencari rumput si tebing kali. Kami tetap bermain air di kali. Ceblungan. Sampai sore.
Kegembiraan hati kami sebagai gembala sapi. Tak terlukiskan. Kenangannya tak lekang oleh jaman. Melekat erat sampai sekarang.
Begitulah kenangan saya tentang sungai. Kenangan akan kali Donggora.
Jkt, 270721
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H