Setelah 18 tahun menjadi 'kontraktor' alias ngontrak. .Sejak merantau ke metropolitan Jakarta tahun 1992. Tahun 2010 kami bisa menempati rumah sendiri.
Rumah mungil berukuran 55 meter persegi. Terletak di pinggiran Jakarta. Berbatasan dengan wilayah Tangerang. Terbeli oleh kami berkat kebaikan seorang berhati malaikat.
Namanya pak Dahlan. Seorang pengusaha sekaligus guru ngaji. Saya kenal beliau dengan perantaraan seorang teman.
Usahanya beli tanah kosong. Kemudian dibangun rumah. Setelah selesai selanjutnya dijual kepada orang lain. Syaratnya orang dari golongan kelas bawah yang belum punya rumah.Â
Cerita Unik
Ada cerita unik dalam transaksi jual beli kami. Ceritanya awal tahun 2010. Saya memberanikan diri mencari rumah kontrakan yang akan dijual pemiliknya.
Singkat cerita saya ketemu pak Dahlan yang akan menjual rumah kontrakannya. Kesepakatannya saya bisa membelinya dengan harha 80 juta.
Karena saya hanya mempunyai uang tabungan 70 juta. Maka saya minta tempo sebulan untuk membayar kekurangannya. Sebagai tanda jadi saya membayar uang DP satu juta.
Saling Percaya
Kata orang. Membeli tanah atau rumah itu jodoh-jodohan. Kalau memang jodohnya pasti ada saja jalannya. Sebaliknya bila tidak berjodoh, ada saja halangannya.