Kemampuan dasar Gerakan Literasi Nasional meliputi:
- Literasi baca tulis
- Literasi numerasi
- Literasi sains
- Literasi digital
- Literasi finansial, dan
- Literasi budaya dan kewarganegaraan
Implementasinya di sekolah adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) . Tiap pagi 15 menit sebelum mulai pembelajaran. Siswa diwajibkan membaca dan merangkum buku bacaan nonmateri pelajaran.
Hasil karya siswa terbaik, bisa berupa sinopsis, kemudian dipajang pada majalah dinding sekolah atau dibuat buku antologiÂ
Ketika pandemi covid-19 menyerang. Mau tidak mau format GLS pun 'menyesuaikan diri'. Lahirlah Gerakan Literasi Digital Sekolah (GLDS)
Secara sederhana GLDS berarti suatu kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital.
Melalui GLDS sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi.
Pada pencanangan Gerkan Literasi Digital Nasuonal (GLDN) bertepatan dengan Harkitnas 20 Mei lalu. Presiden Jokowi berpesan agar masyarakat  cakap menggunakan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif.
Kementerian Kominfo pun meluncurkan 4 panduan GLD. Meliputi Cakap Bermedsos, Aman Bermedsos, Etis Bermedsos dan Budaya Bermedsos.
Digitalisasi Sekolah
Menyikapi pendemi yang berkepanjangan dan menyongsong revolusi industri 5G. Sekolah kami melakukan langkah revolusioner: digitalisasi sekolah.