Seperti biasa. Ritual selama rebahan. Pagi-pagi nyruput teh nasgithel. Sembari buka-buka medsos.
Tetiba tertuju berita lelayu. Akhir-akhir ini memang makin banyak saja berita duka. Lewat medsos atau pengeras suara masjid.
Tapi yang satu ini beda. Â Berita duka seorang tokoh Orde Baru. Orang dekat Pak Harto. Tapi konon kabarnya agak renggang di akhir kekuasaan presiden Soeharto.
Saya jadi terkenang. Dulu setiap habis rapat kabinet. Selalu ada konferensi pers. Menyampaikan hasil-hasil rapat dengan data dan statistik lengkap.
Suaranya yang khas dan jargon 'atas petunjuk bapak presiden'. Â Masyarakat jadi cepat mengenalinya, Pak Harmoko. Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan.
Sarapan Kopi PagiÂ
Saya juga jadi teringat. Beberapa waktu yang lalu membeli 2 buku loakan. Karya editor S. Saiful Rahim berjudul 'Ada Bom Waktu' dan 'Zaman Edan'.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan kolom Kopi Pagi di harian Pos Kota. Koran yang dipimpin sendiri oleh pak Harmoko.
Setiap pagi pak Harmoko menulis. Tulisan dengan bahasa yang ringan. Mengangkat isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat.