Tahun 2014-2015 saya berkesempatan mengajar di sekolah internasuonal. Sekolahnya terletak di kawasan elit Jaksel.
Selama dua tahun. Saya berinteraksi dengan teman-teman guru asing. Kebanyakan dari Filipina dan Kanada.
Muridnya adalah anak-anak dari para ekspatriat. Sebagian anak-anak blasteran. Ibunya pribumi, bapaknya bule.
Saya kebagian tugas mengajar murid-murid blasteran ini. Tugasnya mengajarkan materi pelajaran dengan bahasa Indonesia. Maka saya disebutnya guru 'bahasa'.Â
Tapi saya tidak akan bercerita tentang hal itu. Seperti judul tulisan yaitu tentang bagaimana mereka berliteraai.
Terus terang saya banyak belajar dari sana. Terutama dari para murid.
Budaya Literasi
Bagi para murid. Literasi sudah menjadi budaya. Literasi menjadi bagian integral dalam kurikulum.
Semua pelajaran. Math, sains, art, grammar/spelling dan sport. Muaranya adalah literasi. (Mata pelajaran hanya 5 itu saja + bahasa bagi murid tertentu).
Untuk membudayakan literasi. Setiap minggu anak diwajibkan membaca buku minimal 2 judul. Satu fiksi satunya lagi bebas pilih.