Berpindahnya penduduk kota ke desa dikenal dengan istilah reurbanisasi. Selama ini kita lebih mengenal urbanisasi. Perpindahan penduduk dari desa ke kota.Â
Kota-kota seperti Jakarta atau Surabaya menjadi tujuan utama urbanisasi. Mereka berniat mengadu nasib di kota besar. Sayangnya banyak dari mereka yang hanya bermodalkan nekad.
Bagi yang ulet dan beruntung. Bisa mendapatkan penghidupan yang layak. Tapi tidak sedikit pula yang menerima kenyataan pahit. Terlebih selama masa pandemi covid-19.
Keluarga mas Tri, tukang jamu yang pernah saya ceritakan, sekarang istrinya disuruh tinggal di kampung. Teman saya yang dulu punya usaha foto copi di sebuah kampus. Sudah setahun pulang kampung.
Beruntungnya ketika usaha foto copinya maju. Keuntungan usahanya dibelikan tanah di kampung. Sekarang mereka 'nyawah' dan beternak ikan.
Memulai Usaha di Kampung
Rasa-rasanya reurbanisasi bisa menjadi satu alternatif mengatasi dampak pandemi.covid-19. Sepertinya pandemi masih memerlukan waktu lama untuk mengatasinya.
Ada banyak kegiatan yang bisa di lakukan. Jika sudah mengambil keputusan untuk pulang kampung.
Beberapa pekerjaan yang dapat menjadi tumpuan penghasilan, misalnya:
- Bertani. Bertani, berkebun atau beternak bisa menjadi pilihan utma. Alasan sederhananya pekerjaan tersebut sudah akrab sedari kecil. Apabila lahan sudah tersedia seperti teman saya. Tinggal menentukan jenis pekerjaan yang mau ditekuni.
- Pengepul. Seandainya merasa tidak sanggup dengan pekerjaan yang pertama tadi. Pilihannya dapat menjadi seorang pengepul hasil pertanian. Pengepul ya bukan tengkulak.
- Penggerak. Tidak tertutup pula kesempatan untuk menjadi penggerak pertanian di desa. Bahkan bisa menjadi motor pertanian modern. Pun bisa menkadi motivator bagi kaum muda untuk mau kembali ke sawah.
Bila hal ini dapat dilakukan. Bukan tidak mungkin. Desa akan menjadi gemah ripah loh jinawi. Makmur!