Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran (Boleh) Jarak Jauh, tapi Jangan Sampai Murid Kencing Sambil Berlari

10 Juni 2021   18:42 Diperbarui: 10 Juni 2021   18:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gegara pandemi covid-19 sekolah harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Setahun lebih PJJ telah berlangsung.

Banyak tantangan dalam pelaksanaan PJJ. Tidak semua guru dan murid mempunyai perangkat teknologi yang memadai. Bukan hanya yang di pelosok. Di kota besar pun banyak yang kesulitan menyiapkan sarana PJJ.

Tapi pembelajaran haruslah tetap berjalan. Tidak harus menunggu sempurna sepenuhnya. Maksimalkan sarana yang ada. Ibaratnya tak ada rotan akar pun jadi.

Kendala lain yang ditemui selama PJJ. Ketiadaan interaksi guru-murid secara langsung. Perlu waktu untuk adaptasi Ketika tiba-tiba harus melaksanakan PJJ. 

Guru seakan tak dapat menjangkau muridnya. Sementara murid merasa lepas dari pantauan gurunya. Akibatnya tidak sedikit murid yang seperti kuda lepas dari kendali.

Belajar di alam (kompasiana.com)
Belajar di alam (kompasiana.com)

Merdeka belajar mendapatkan momennya pada saat pandemi ini. Dalam artian murid bisa belajar di mana saja, dari siapa saja dan kapan saja.

Memang sekarang bukan jamannya teacher centris. Paradigmanya sudah bergeser ke student centris. Murid yang menjadi pusat pembelajaran.

Tapi bukan berarti murid bisa bebas belajar. Belajar semau-maunya mereka. Tetap saja ada aturan mainnya. Ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. 

Kita tentu sepakat. Mau belajar tatap muka atau secara virtual. Aturan dan tata tertib harus ditegakkan. Seperti peribahasa di mana bumi dipijak di situlah langit harus dijunjung.

Gabung zoom meeting tidak boleh telat, kumpulin tugas tepat waktu atau menyalakan kamera ketika guru menyampaikan materi. Sekedar contoh aturan yang berlaku umum dalam PJJ.

Namanya anak. Tentu ada saja yang mencoba 'mbalelo'. Mencoba-coba menghindari aturan. Di sinilah peran seorang guru diperlukan.

Pendidikan bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan. Tapi juga alih perilaku dan sikap. Nah di masa PJJ inilah penanaman nilai-nilai karakter bisa mengalami 'masuk angin'.

Terlebih apabila orang tua murid cuek. Masa bodo dengan pendidikan anaknya. Bangun kesiangan dibiarkan saja. Tidak pernah menemani anak belajar. Atau membiarkan anak main game sementara tugas-tugas sekolah diabaikan.

Padahal selama PJJ. Keberadaan murid lebih lama bersama orang tua. Pengawasan anak sepenuhnya di tangan orang tua.

Bila demikian yang terjadi. Bisa dipastikan tujuan pendidikan untuk mengembangkan potensi anak akan terhambat. Jadi perlu kerja sama lebih antara guru dan orang tua murid.

Guru dan orang tua harus berusaha keras mencegah. Jangan sampai murid kencing sambil berlari. Bisa belepotan dan bikin repot.

Kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi. Jika guru dan orang tua tidak kencing sambil berdiri. Pendidikan terbaik adalah ing ngarso asung tulodho. 

Keteladanan!

Jkt, 100621

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun