Konon katanya fenomena alam ini terjadi 195 tahun sekali. Banyak yang bilang warna merah darah adalah perlambang. Akan adanya peristiwa besar.
Sri jadi teringat cerita mbah Kakung. Katanya pada saat terjadi gerhana. Batara Kala sedang marah. Raksasa yang lapar itu memakan rembulan.
Rembulan yang biasanya menerangi bumi hilang. Bumi menjadi gelap gulita. Kondisi ini tidak baik bagi wanita hamil.
Untuk mencegah Betara Kala menelan rembulan. Penduduk menabuh bunyi-bunyian. Benda apa saja yang dapat mengeluarkan suara.
"Wanita hamil atau binatang yang sedang bunting harus ditaburi abu hangat." kata mbah Kakung. "Biar bayinya tetap hangat." jelasnya.
Hati Sri jadi ikut gelisah.
                  **
Kang Suto panik. Dari sehabis senja keadaan gelap. Kentongan sudah ditabuh keras-keras. Dia ingin menyelamatkan bulan. Namun bulan tak kunjung kelihatan.
"Katanya hanya empat menit?" tanyanya. "Kok ini sudah setengah jam lebih."
"Listrik mati, Kang."
Sri tersenyum. Manis sekali.