Saya terlahir dari seorang bapak dan simbok (ibu) yang sama-sama sebagai anak tertua. Bapak sulung dari 8 bersaudara. Sedangkan simbok anak paling tua dari 4 bersaudara.Â
Sesuai silsilah dalam tradisi Jawa. Semua paman dan bibi serta anak-anaknya memanggil anak dari kakak tertua dengan panggilan 'Mas'.Â
Dari sanalah nama akun media sosial saya menggunakan nama Mas Sam. Berkebetulan nama saya Samsudi. Jadilah sebutan itu menjadi nama akun saya di WhatsApp dan Kompasiana. Untuk Instagram saya menggunakan nama asli.
Sebenarnya yang benar-benar aktif ya hanya di WhatsApp dan setahun ini bertambah di Kompasiana. Untuk Instagram tidak terlalu aktif. Hanya seminggu sekali update postingan.
Kelola Sosmed dengan Bijak
WhatsApp saya gunakan untuk urusan pekerjaan dan pertemanan. Jadi di WhatsApp terdapat beberapa grup yang berkaitan dengan kantor dan teman.
Sebagai guru sudah bisa ditebak grup semacam apa yang ada di WA saya. Grup sesama guru, MGMP, Komite Sekolah dan Dinas. Untuk grup pertemanan ada teman-teman SMP, SMA dan kuliah serta komunitas.
Untuk Konpasiana tentu saja sudah sama-sama tahu untuk menyalurkan hobi menulis dan menjalin peesahabatan dari sesama Kompasianers. Medsos yang ini tergolong aktif karena saya sudah mencanangkan minimal one day one article.
Sedangkan untuk Instagram saya manfaatkan untuk menyalurkan minat. Sekaligus menjalin hubungan dengan orang lain yang punya minat yang sama.
Seminggu sekali (seringnya hari Sabtu atau Minggu) saya memposting foto-foto tentang tanaman atau fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.