Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit Sambil Isi Gelas Kosong bersama Dewa Eka Prayoga

29 April 2021   17:24 Diperbarui: 29 April 2021   17:34 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis buku best seller (republika.co.id)

Mengubah waktu luang menjadi uang. Begitulah tema Belajar dari Bintang sore ini. Webinar yang dipandu penulis beken Asma Nadia. 

Sebagai nara sumber Dewa Eka Prayoga. Penulis yang sudah menelurkan puluhan buku best seller. Terakhir meluncurkan buku Masa Bodoh.

Acara bincang-bincang mingguan. Diselenggarakan oleh sebuah komunitas menulis ini diikuti ratusan orang yang ingin menjadi penulis. Sambil ngabuburit. Menunggu datangnya waktu buka puasa.

Menurut narsum Dewa Eka Prayoga yang juga seorang pebisnis dengan puluhan lini usaha ini. Dirinya sudah memasuki tahap 4 dari perjalanannya sebagai penulis. Adapun 4 tahapan yang telah terlewati, antara lain:

Tangkap layar Belajar dari Bintang (DokPri)
Tangkap layar Belajar dari Bintang (DokPri)

Pertama, demi uang.

Dewa Eka Prayoga tidak menampik kalau dikatakan menulis pada awalnya deni uang. Konon dia terlilit utang sampai 7 M. Dalam permenungannya utang tersebut dapat terbayarkan kalau dirinya mendapatkan royalti dari menulis buku.

Kedua, untuk hobi.

Ketika utang sudah terbayarkan. Kegiatan terus dia tekuni. Faktanya dari menulis dapat memberikan pemasukan yang berlebih. Uang yang terkumpul diinvestasikan di berbagai jenis usaha. Berbisnis sebenarnya hobinya.

Ketiga, buat keluarga.

Aktivitas menulis dan berbisnis telah memberikan harta yang banyak. Tapi dia tidak ingin terjebak kepada pekerjaan yang ditekuninya.

Pelan-pelan kegiatan bisnisnya diserahkan kepada team worknya. Sementara dirinya fokus kepada keluarga yang pada tahap 1 dan 2 banyak terabaikan.

Keempat, gemar berbagi.

Merasa terhadap keluarga dan lingkungan sudah cukup. Saat ini Dewa Eka Prayoga mendedikasikan hartanya untuk orang banyak. Dia banyak memberikan donasi untuk pesantren, panti asuhan dan sekolah-sekolah madrasah.

Dewa Eka Prayoga ingin mengembalikan rizki yang sudah Allah berikan untuk kegiatan-kegiatan akhirat. Dia mencoba melepaskan diri dari kepentingan-kepentingan duniawi.

Siapa yang tidak tercengang. Pada bulan Ramadhan ini dia mewakafkan hartanya 1 M untuk sedekah.

Kenapa bisa sampai tahap seperti itu?

Sebagai penulis Dewa Eka Prayoga selalu memegang prinsip:

*mengambil hikmah dari setiap kritikan pembaca bukunya.

*banyak membaca buku yang dilakukan setiap harinya.

*belajar dari pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman oranglain.

Pesan terakhirnya dalam webinar diikuti secara antusias para peserta. Jika ingin menjadi penulis sukses harus mau belajar setiap saat kepada siapa saja.

Bersikaplah seperti gelas kosong yang siap diisi air. Jangan merasa gelasnya sudah penuh sehingga tidak mau menerima ilmu dari orang lain.

Sebuah webinar yang inspiratif.

Jkt, 290421

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun