Sebuah Taman Asri di Sudut Gang

Diary,

Mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak ke luar kota selama libur Paskah. Tadi pagi saya nggowes sekitar kampung.

Udara sejuk dan suasana ndeso selalu menyenangkan bagi saya. Bisa menghirup udara segar sepuas-puasnya. Pun bisa pula menikmati hijaunya dedaunan.

Kadang kita juga bisa menemukan olahan makanan tradisional. Diolah dengan resep nenek moyang dan cara pengolahan yang masih tradisional pula.

DokPri

Diary,

Kali ini saya tidak ingin bicara makanan. Tapi tentang sebuah taman mini. Terletak di pintu masuk gang menuju kampung.

Saya begitu terkesan dengan warna-warni bunga yang baru bermekaran. Ada bunga warna merah, kuning, putih dan orange. 

Daun-daunnya pun beraneka warna. Ada daun warna hijau yang dominan. Diselingi warna merah dan kuning keputih-putihan.

Jalanan yang menuju ke arah kampung pun bersih. Sudah dicor semen. Tidak nampak sampah sedikit pun. 

DokPri

Diary, 

Saya berandai-andai. Setiap kampung dapat meniru. Setiap gang yang dikoordinir keua RT membuat dan merawat taman mini seperti ini. Tentulah kampung-kampung kita akan terasa lebih indah.

Kata kuncinya adalah pada perawatan. Kalau sekedar menanam semua pasti bisa. Tapi yang siap setiap saat menyiram dan memberi pupuk tidak setiap orang sanggup melakukannya.

Gimana kamu siap, Diary?

Jkt, 020421