Bagi yang hobi membaca tentu kenal Pasar Senen, Kenari, Jatinegara dan Pasar Pagi. Lho apa hubungan pasar dengan hobi membaca?
Di Jakarta keempat pasar tersebut menjadi surganya para pehobis baca. Di sana kita bisa menemukan puluhan, bahkan ratusan di pasar Senen, kios buku-buku lawas.
Di pasar Senen bisa dibilang yang paling lengkap. Kita hampir bisa menemukan buku apapun. Dari buku pelajaran, diktat kuliah sampai buku-buku fiksi. Bahkan segala peraturan per-UU-an dapat dengan mudah kita cari.
Berburu Buku itu Mengasyikkan
Siang tadi saya berkesempatan ke pasar pagi. Mengantarkan istri membeli bahan untuk usaha kerajinannya. Ketika istri berbelanja saya nyamperin para pedagang buku lawas. Mereka menggelar dagangannya di pinggir jalan.
Berbeda dengan mencari buku di toko buku di mall. Kalau di toko buku kita tinggal menuju counter buku sesuai pilihan. Atau kalau malas tinggal tanya kepada SPG.
Berburu buku lawas di pasar loak lebih mengasyikkan. Kita harus mengaduk-aduk ratusan bahkan ribuan buku. Kita dituntut untuk jeli.
Kita harus mencari sendiri buku yang kita inginkan. Setelah menemukan baru ke penjualnya. Tawar-menawar harga. Tidak ada harga pasti. Semua tergantung kepandaian kita bernegoisasi dengan sang penjual.
Seandainya nasib mujur menghampiri kita bisa mendapatkan buku-buku lawas dengan harga yang sangat fantastik. Murah!
Siang tadi saya membeli buku Kisah Inspiratif 3 karya Andy F. Noya. Untuk melengkapi koleksi dua buku saya sebelumnya. Saya juga sempat menemukan buku Notradamus.
Seru.
Jkt, 210321
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H