Sebenarnya bukan semata-mata suka dengan penampilan para peserta. Saya sesungguhnya mengagumi peejuangan para kontestan. Latar belakang kehidupan mereka beragam..Dari situ saya kagum dengan perjuangan pantang menyerah mereka.
Ada yang untuk menuju tempat audisi harus melakukan perjalanan berhari-hari. Ada yang harus pinjam kostum untuk tampil lebih menarik. Tidak sedikit pula yang mengikuti audisi sampai berkali-kali sampai akhirnya bisa lolos ke babak spektakuler. Tampil di panggung megah di studio di Jakarta.
Yang lebih menyentuh lagi latar belakanh ekonomi sosial para peserta. Ada orang tuanya yang petani, penjual buah-buahan, penjahit sampai tukang bakso. Maka sangat mengharukan setiap ditanya oleh dewan juri rata-rata tujuan ikut berkompetisi adalah mengangkat derajat orang tua.
Apabila sampai grand final tujuan mulia merka pasti dapat terlaksana. Juara pertama bisa mengantongi hadiah setengah milyar plus mobil. Kontrak eksklusif dengan label sponsor pun telah menanti. Panggung-panggung megah pun siap menampilkan aura kebintangannya.Â
Begitulah kenapa saya mengalami sweet karma dengan lagu dan penyanyi dangdut. Saya memetik hikmah perjuangan yak kenal menyerah para peserts. Bukan soal erotisme.
Jkt, 150221
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H