Menggelegar. Bak geledeg menyambar. Mengejutkan jagad persepakbolaan dunia. Frank Lampard dipecat!
Begitulah kejamnya Liga Primer Inggris. Tanpa prestasi jangan harap bisa bertahan. Berlaku bagi pemain atau pelatih. Uang yang pegang kuasa.
Tiga belas tahun bersama Chelsea bukanlah jaminan bisa duduk nyaman. Persembahan tiga gelar liga utama, empat piala FA, dua piala liga Inggris, dua gelar Community Shield dan satu piala Champions belum menjadi garansi .
Bertengger di posisi sembilan klasemen sementara dianggap tidak sebanding dengan gelontoran dana lebih dari empat trilyun pada jendela transfer yang lalu.
Budget besar untuk mendatangkan Timo Wenner dan Haverts tak seimbang dengan kontribusinya mengangkat tim. Pemain yang dibeli dengan banderol mahal itu gagal menunjukkan ketajamannya.
Alhasil Roman Abramovich dengan enteng mengucapkan ciao. Pelatih sekelas Jose Mourinho yang dijuluki The One saja harus menelan pil pahit karena tidak bisa memenuhi harapan sang pemilik The Blues. Apalagi pelatih debutan seperti Frank Lampard.
Lampard Pemain Besar
Frank Lampard sebagai pemain sepakbola hebat tidak ada yang menyangkalnya. Masuk sebagai nominasi Ballon d'or dapatlah dijadikan ukuran kepiawaiannya menggocek bola.
Sebagai gelandang serang Lampard tergolong pemain yang subur menghasilkan gol. Sepanjang karirnya telah Lampard telah mencetak 193 gol untuk Chelsea. Di timnas Inggris Frank Lampard telah menyumbangkan 29 gol.