Sedari kecil saya sudah disuguhi cerita rakyat tentang Nyi Jirak. Â Cerita rakyat ini berkembang terus menerus secara turun temurun.
Desa kami dikelilingi hutan dan kali atau sungai. Dari kali yang mengalir di sebelah timur desa inilah cerita rakyat itu bermula.
Kono pinggiran kali tinggal seorang nenek yang bernama Nyi Jirak. Seorang janda dengan seorang anak gadisnya yang cantik. Singkat cerita si gadis dipersunting oleh seorang pemuda kaya dari kalangan orang terhormat.
Demi mengetahui putranya akan menikah dengan anak seorang janda miskin murkalah sang ayah. Secara sepihak mereka membatalkan rencana perkawinan.Â
Merasa tersinggung oleh perlakuan con besa maka si nenek tak kalah marahnya. Bahkan dia mengeluarkan sumpah manakala ada rombongan pengantin melewati jembatan yang melintang di atas kali maka akan mengalami kecelakaan.
Sampai sekarang di jaman yang sudah modern dan canggih ini orang-orang desa tidak berani melintasi kali jika akan melaksanakan pernikahan di seberang kali. Mereka lebih memilih jalan memutar.
Memetik Pelajaran dari Cerita Rakyat
Sebetulnya kebenaran dari setiap cerita rakyat tidak dapat dipertanggungkawabkan. Tapi tidak bisa dipungkiri masyarakat setempat pasti mempercayai dan mematuhi larangan yang lahir dari cerita rakyat tersebut.
Kita tentu bisa memerik hikmah atau pelajaran dari setiap cerita rakyat yang berkemban di masyarakat.
Pertama, kepatuhan kepada nasehat orang tua.