Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ambyar Mimpi Kembali Belajar Secara Tatap Muka

3 Januari 2021   06:18 Diperbarui: 3 Januari 2021   06:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keinginan untuk kembali belajar secara tatap muka pada semester genap tahun 2021 pupus sudah. Pemprov DKI Jakarta melalui siaran persnya memutuskan tetap melakasanakan Belajar dari Rumah (BdR).

Alasan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan sangat logis demi keselamatan dan kesehatan para siswa, pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini mengingat masih tingginya angka penularan covid-19 di DKI Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Harus diakui memang masih ada pro kontra di masyarakat, terutama orang tua siswa, tentang wacana kembali belajar secara tatap muka pada semester genap 2021 ini. Yang pro tentu melihat betapa anak-anak sudah berada pada tingkat akut setelah 10 bulan belajar dari rumah.

Bagi yang kontra pasti memperhatikan belum terkendalinya penyebaran covid-19. Kekhawatiran ini jelas sangat beralasan mengingat masih tingginya angka positif covid-19. Setiap orang tua pasti akan melindungi anggota keluarganya dari penularan covid-19.

Jadi hilang sudah impian untuk kembali belajar secara tatap muka. Ambyaaar!

Persiapan Belajar dari Rumah

kompas.com
kompas.com

Skenario pembelajaran secara tatap muka yang sudah saya persiapkan harus dimasukkan ke dalam laci dulu. Ganti dengan rencana pembalajaran secara jarak jauh atau online kembali.

Memperhatikan kondisi siswa yang sudah jenuh belajar dari rumah, wajar namanya juga masih anak-anak penginnya selalu ketemu teman-temannya, saya mencoba menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan sesedikit mungkin memberikan tugas yang membebani siswa.

Seperti yang pernah saya tulis di Kompasiana bersama beberapa rekan guru kami akan menerapkan metode pembelajaran blended base learning. Memadukan beberapa materi mata pelajaran dalam satu penugasan. Sederhananya satu tugas untuk beberapa mata pelajaran.

Langkah awal kami kumpul menyatukan persepsi. Selanjutnya menginventarisir Kompetensi Dasar yang bisa di blended. Barulah dirancang bentuk penugasannya. Memang blended base learning ini lebih cocok untuk materi-materi praktik.

Persiapan lain yang saya lakukan secara individu adalah membuat tampilan bahan ajar yang lebih menggugah semangat belajar anak. Misalkan tampilan power point yang lebih berwarna sehingga menarik siswa. Menyampaikan materi pelajaran dengan format video. 

Penugasan kepada siswa pun diarahkan untuk hasil akhirnya adalah pembuatan video. Sebagai guru Kewirausahaan misalkan dalam materi promosi siswa diharuskan membuat video promosi. Dari sejak merancang dalam story board sampai video iklan yang siap tayang.

Memakan waktu memang. Tapi akan sangat menyenangkan bagi anak-anak. Saat ini anak-anak sudah begitu akrab dengan aplikasi-aplikasi pembuatan video secara instant. Jadi kita mengakomodir dunianya anak-anak ke dalam penugasan. Harapannya anak tetap semangat untuk belajar. 

Begitulah gambaran secara umum persiapan belajar yang akan saya terapkan pada kegiatan belajar pada semester genap yang masih dibayang-bayangi tingginya angka penularan covid-19. 

Semoga!

Jkt, 030120

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun