Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengenang Kenangan dari Sebuah Prangko, Mengenang Peristiwa Masa Lampau

20 Oktober 2020   09:51 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:08 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerhana Matahari Total adalah peristiwa alam biasa sesungguhnya. Tapi karena penyikapan oleh orang banyaklah yang menjadikannya luar biasa.

Tahun 1983 Indonesia dan beberapa negara di belahan dunia mengalami peristiwa gerhana matahari total. Konon peristiwa alam ini akan terulang 100 tahun kemudian. Jadi boleh dibilang kita hanya akan melihatnya sekali seumur hidup.

Tidak heran kalau masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias. Di beberapa tempat, terutama di pinggir-pinggir pantai dan tempat-tempat tinggi, dijadikan tempat favorit untuk melihat kejadian langka tersebut.

Para peneliti, fotografer, jurnalis dan masyarakat awam begitu semangat ingin melihat matahari yang begitu perkasa tertutup oleh bulan yang kecil. Stasiun tv dalam dan luar negeri berbondong-bondong datang ke tempat-tempat strategis untuk menyiarkan secara live gerhana matahari total tersebut.

Hotel-hotel dan penginapan yang dekat dengan spot terbaik untuk melihat gerhana matahari total full booking dari jauh-jauh hari.

Adanya peringatan dari pemerintah untuk tidak melihat secara langsung pada saat terjadi gerhana bulan disikapi masyarakat dengan secara swadaya membuat kacamata anti sinar UV dari bekas pita film kamera. Suatu kreativitas masyarakat yang unik. Bahkan di beberapa tempat menyediakan ember berisi air diletakkan di halaman rumah.

Di kalangan masyarakat tertentu ada yang menyikapi peristiwa alam langka tersebut dengan perilaku yang unik. Banyak keluarga yang membuat bunker darurat. Sebuah meja yang sekelilingnya ditutup dengan kain atau triplek untuk mengungsi seluruh anggota keluarga. Uniknya di kolong meja tersebut banyak tersedia bekal makanan.

Di kalangan masyarakat religius menyambut gerhana matahari total dengan sholat sunat bagi umat muslim dan beribadah di rumah-rumah peribadatan bagi yang beragama lain.

Melihat fenomena alam dan fenomena masyarakat tersebut pemerintah melalui kantor pos menerbitkan prangko seri grrhana matahari total.

Peristiwa Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun