Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setangkai Bunga

9 September 2020   16:20 Diperbarui: 9 September 2020   16:21 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siap non. Beres!"

                                **

Sehabis makan malam dengan papa mamaku kami ngobrol santai di ruang tamu. Kami ngobrolin apa saja, dari soal perusahaan, pandemi covid-19 sampai ujung-ujungnya mama nanya kapan aku menikah.

"Mama sudah pengin ngendong cucu," katanya.

"Santai maa. Kalo sudah jodohnya pasti juga datang", jawabku enteng.

Tiba-tiba pintu gerbang dibuka. Papa segera melihat keluar. Tak lama berselang bosku dan orang tuanya diiringi papa masuk ke rumah kami.

Aku terkejut bosku datang bersama orang tuanya sambil membawa bunga yang tadi aku pesan. Aku semakin penasaran dan bertanya-tanya dalam hati.

Setelah bicara basa-basi akhirnya bosku mengutarakan maksudnya.

"Om dan tante mohon maaf mengganggu, barangkali juga mengagetkan. Kedatangan kami ke rumah om dan tante ingin menyampaikan isi hati saya", katanya membuka pembicaraan

"Saya dan putri om sudah dari kecil berteman dan sudah saling mengenal. Sekarang kami pun mengendalikan perusahaan secara bersama-sama. Untuk itu apabila om dan tante berkenan saya ingin mempersunting putri om dan tante sebagai istri pendamping hidup saya!"

Jleb! jantungku rasanya mau copot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun