Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ribut-ribut di Pesawat, Naik Pesawat Rasa Naik Angkot

16 Agustus 2020   11:26 Diperbarui: 16 Agustus 2020   11:25 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar ribut-ribut penumpang kelas bisnis di pesawat Garuda Indonesia beberapa waktu yang lalu mengingatkan saya pengalaman beberapa kali naik pesawat.

Kita semua tahu industri penerbangan di Indonesia baru berkembang belakangan. Jadi harap maklum kalau sering terjadi ibarat kata naik pesawat serasa naik angkot. 

Mereka kadang lupa, bisa jadi belum mengerti, aturan naik pesawat begitu ketat. Tidak seperti naik angkot yang kadang bahkan tidak ada aturannya. Aturan yang ketat tersebut untuk memastikan penerbangan pesawat harus aman.

Misalkan penumpang pesawat harus sesuai kapasitas tempat duduk dan sesuai dengan manifes, daftar penumpang. Tidak seperti naik angkot kadang sang kenek bahkan menyuruh penumpang kecil disuruh dipangku. Yang pasti naik pesawat tidak bisa berhenti di sembarang tempat kayak sopir angkot yang tiba-tiba berhenti mendadak menaikturunkan penumpang.

Bawaan penumpang pesawat pun ada aturannya, baik yang di bagasi atau ke kabin. Kalo angkot kelebihan barang bawaan biasanya ditaruh di atas kap mobil. 

Tentang hal ini seringkali menimbulkan kelucuan, penumpang maunya semua barang bawaan masuk kabin sementara petugas bersikukuh masuk bagasi. Bahkan bisa jadi perdebatan panjaaang.

Naik pesawat kelas ekonomi banyak kita temukan culture shock, gegar budaya. Banyak penumpang yang mencoba-coba merokok, bercanda-canda layaknya di bus angkot bahkan ada yang merusak fasilitas keselamatan penerbangan. Jangan heran pula kalau ada bayi yang menangis sepanjang rute penerbangan atau penumpang yang ngompol karena tidak tahu harus buang air kecil di mana.

Tentang ketentuan tidak boleh menyalakan alat elektronik karena dapat mengganggu navigasi pesawat, saya pernah merasakan penyesalan sampai saat ini. Ketika dalam penerbangan ke bandara Polonia Medan saya melihat awan putih begitu indahnya. 

Sayang saya tidak bisa mengabadikan momen yang sangat langka ini karena saya berusaha mematuhi aturan tidak boleh menyalakan handphone. 

Tentang ribut-ribut yang kemarin itu saya pikir ya lucu saja. Kita tahu kan siapa yang bisa membayar tiket begitu mahal dan duduk di kelas bisnis?

Jkt, 160820

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun