Sudah sewajarnya Liverpool FC berpesta atas raihan juara liga Inggris 2019/2020. Apalagi setelah penantian panjang selama 30 tahun.
Lautan merah mewarnai seluruh wilayah markas the Reds. Superter Liverpool tumpah ruah ke jalanan penuh suka cita. Pesta digelar di mana-mana, minuman berbotol-botol disuguhkan.
Kenapa Juergen Klopp kecewa?Â
Kalau Jokowi kecewa karena melihat masih banyak para menterinya yang belum kerja secara optimal padahal semua dukungan sudah Jokowi berikan. Sudah ada Perppu, sudah dibuat gugus tugas, sudah dikeluarkan beleid, apalagi dukungan yang diperlukan para pembantunya? Jokowi hanya minta para menteri untuk memandang situasi saat ini bukan biasa-biasa aja tetapi luar biasa, ekstraordinari!
Juergen Klopp tidak kecewa kepada para asisten pelatih yang sudah mendukungnya. Klopp juga tidak kecewa kepada para pemain yang sudah menunjukkan kinerja luar biasa sehingga Liverpool dapat mengunci gelar juara liga padahal masih tersisa 7 pertandigan lagi. Klopp kecewa kepada para pendukung klub Liverpool, suporter setia the Reds.
Kok bisa begitu?
Semua orang tau, demikian juga Juergen Klopp, bahwasanya saat ini baru pandemi covid-19. Inggris termasuk negara Eropa yang parah terkena serangan covid-19.Â
Positif corona di Inggris mencapai 200 ribu pasien lebih dengan jumlah kematian lebih dari 30 ribu orang. Jadi kalau masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan bisa saja akan datang serangan "second wave" seperti di China dan Korea.
Kita menyaksikan lewat siaran televisi atao media sosial betapa para suporter Liverpool merayakan kemenangan tim kesayangannya dengan tidak mengindahkan protokol kesehatan. Mereka tidak memakai masker dan tanpa jaga jarak.Â
Jelas ini berpotensi dapat menularkan covid-19 apalagi saat ini banyak OTG, orang yang menderita covid-19 tanpa memperlihatkan gejala terpapar covid-19.
Sebagai orang yang sudah lama malang melintang di dunia olahraga, prinsip dasarnya menjaga kesehatan tubuh, wajar kalo Klopp khawatir pesta kemenangan Liverpool menjadi sebab penularan covid-19. Jadi wajar kan kalo Klopp kecewa kepada para pendukungnya seperti Jokowi kecewa kepada para pembantunya.
Saya paling suka melihat sisi lain dari lapangan rumput sepak bola. Betapa indahnya para pemain sebelum bertanding mereka berjongkok dan mengenakan kaos bertuliskan Black Lives Matters sebagai bentuk penolakan segala macam rasisme. Para pemain juga terbiasa mengenakan pita hitam di lengan untuk mengenang tokoh yang berjasa kepada klub atau dunia sepak bola.Â
Saya paling terkesan kepada superter sepakbola Eropa betapa senyap seluruh stadion pada saat mengheningkan cipta atas suatu peristiwa atau tragedi tertentu.
Setiap kita dapat berkontribusi untuk kehidupan!
Jkt, 300620
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H