Mohon tunggu...
MASRUR
MASRUR Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Jember

Membaca, Menuulis, Olahraga (bola), dan Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Carok di Madura: Pertarungan Harga Diri yang Berujung Tragedi

26 Januari 2024   20:40 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:47 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.suporter.co.id

Carok adalah budaya kompleks yang sarat makna dan dilema. Di satu sisi, tradisi ini dianggap sebagai warisan leluhur yang erat kaitannya dengan harga diri. Di sisi lain, Carok telah menjadi tragedi yang merenggut banyak nyawa dan bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Upaya untuk menghentikan Carok dan mencari solusi alternatif harus terus dilakukan demi masa depan Madura yang lebih damai dan sejahtera.

Referensi:

https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/64935

https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6761698/sekilas-tentang-carok-dan-ungkapan-madura-obatnya-malu-adalah-mati

Catatan:

Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang budaya Carok di Madura. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, diperlukan penelitian dan kajian yang lebih komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun