Mohon tunggu...
Masrura RamIdjal
Masrura RamIdjal Mohon Tunggu... Lainnya - PhD Candidate dari Oxford Brookes University, pengusaha Biro Perjalanan Wisata

Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and most of all, love of what you are doing or learning to do (Pele)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Community Development untuk Kesejahteraan Masyarakat

31 Oktober 2018   02:56 Diperbarui: 13 November 2018   19:32 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah community development atau pengembangan masyarakat adalah sebuah istilah yang seringkali kita dengar apalagi bila dikaitkan dengan pembangunan di daerah marginal atau terpencil (desa). Dalam bahasa Indonesia istilah 'community development' di terjemahkan secara bebas dengan ' pengembangan masyarakat'. Walaupun saya tidak terlalu setuju dengan menterjemahkan community di sini dengan padanan kata ' masyarakat' karena jika merujuk kepada istilahnya maka interpretasi maknanya akan sangat berbeda.

Para peneliti mendeskripsikan kata 'community development' dengan bermacam makna, baik istilah community atau developmentnya sendiri.  Istilah community didefinisikan dengan berbagai macam (ada lebih dari 94 analysis dalam tulisan George Hillery Jr, 1955)  mengutip definisi dari Wilmott (1986,p.6) yang mengemukakan bahwa community adalah merujuk kepada orang-orang yang mempunyai sesuatu yang sama dan kemudian berbagi element yang sama ini dalam satu wilayah yang sama pula. Kemudian dia juga mementingkan karakter dari orang-orang ini dari tempatnya yaitu  ketika orang-orang ini berhubungan dan terkait oleh sesuatu yang sama seperti etnik asalnya, agamanya, bahasanya, budayanya, statusnya, pekerjaannya atau mungkin kesamaan minatnya. Seperti yang dikatakan oleh Pedlar (1999) sebagai "keterkaitan rasa dan keterlibatan phyicological tempat, interaksi social dan perasaan yang terkait satu dengan lainnya". Ada empat pendekatan theory yang dipakai oleh Burr (1991) yaitu pendekatan ekologi manusia, sistem sosial, interaksi dan pendekatan kritis. 

Pada komunitas pedesaan, konsep-konsep ini seringkali terdengar lebih nyaring dan digambarkan melalui hubungan antar generasi dan keluarga yang berkelanjutan, interpedensi masyarakat, kepercayaan dan rasa hormat, kekeluargaan dan ikatan sosial yang kuat. disini kita melihat bahwa pada komunitas pedesaan keterkaitan mereka dititikberatkan pada tempat atau lokasi dimana mereka berinteraksi yang menjadi akar bagi mereka dimana mereka hidup, berinteraksi satu sama lain, hidup dan matinya mereka adalah bagian dari sejarah dan masa depan mereka (Vitek dan Jackson,1996). 

Tapi ketika berbicara tentang community development, maka pengartian kata 'community' ini  harus juga memasukan kesamaan dalam lokasi yang ditempati dengan batas-batas tertentu yang disepakati bersama. Disini kita mengalokasikan 'community' ini adalah suatu entitas yang lebih kecil dalam suatu masyarakat dalam organisasi yang lebih besar.  Setiap orang dari kita adalah milik dari satu 'community' entah itu agama, tempat atau minat lainnya.

Community development  selalu diasumsikan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Dalam era industri kita kaitan itu dengan kecepatan, volume dan ukuran. Namun berbeda ketika dalam hal community development  kita membicarakan pengaruh yang  terjadi yang akan meningkatkan kualitas kehidupan dari anggota 'community' itu sendiri. Sebagai sebuah alat untuk mengatur perubahan, community development  haruslah sebuah program yang menjadi jawaban cepat atas isu-isu tertentu yang terjadi di masyarakat. Community development  haruslah menjadi faktor pembangun yang melibatkan masyarakat sejak dari prosesnya sebagaimana juga hasilnya. Frank dan Smith (1999) mengatakan bahwa tantangan yang utama dari community development  ini adalah keseimbangan untuk solusi jangka panjang dengan realitas keseharian yang dihadapi oleh komunitas yang membutuhkan tindakan penyelesaian segera dan berjangka pendek untuk mengatasinya.

Lebih jauh community development adalah sebuah proses dari bagi masyarat untuk bersama-sama mencari solusi dan mengatasi atas permasalahan yang terjadi pada mereka serta menentukan langkah-langkah untuk menghadapinya. Oleh karenanya hal ini biasanya di inisiasi dari mulai kelompok kecil hingga melibatkan inisiatif yang lebih besar dan kelompok yang lebih luas dengan tindakan kolektif yang berkembang dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya).

Program community development biasanya di inisiasi oleh pemerintah ataupun pihak swasta (seringnya menggunakan program CSR). Program-program yang di buat oleh pihak pemerintah atau swasta ini biasanya akan memberikan beberapa aktivitas atau kegiatan yang menciptakan lapangan pekerjaan atau menghasilkan pendapatan. Sayangnya keterlibatan masyarakat itu sendiri sangatlah sedikit terutama sewaktu perencanaan program tersebut dibuat sehingga terkadang pada saat membuat program-program tersebut kurang tepat sasaran atau tidak akan berkelanjutan setelahnya. Masyarakat tidak dapat mengaturnya sendiri atau membuat keputusan untuk jangka waktu yang panjang tentang apa yang seharusnya mereka lakukan sehingga sering ketika program tersebut berakhir mereka kembali ke kondisi semula sewaktu program tersebut belum dimulai.

Didalam konsep yang dibuat oleh Frank dan Smith (1999), mereka mengandengkan 'community development' ini dengan 'community capacity building' atau peningkatan kapasitas masyarakat. Di lapangan, sering kali istilah community development ini disamakan dengan 'community capacity building' padahal program community development ini yang sebenarnya akan meningkatkan kapasitas masyarakat tersebut. Frank dan Smith menganggap penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat itu terlebih dahulu, mengenali potensinya, sumber daya yang tersedia baru kemudian bersama-sama dengan masyarakat merencanakan program community development apa yang relevan dengan potensi dan sumber daya yang tersedia tersebut untuk keberlangsungan program dan implikasinya kedepan.

Didalam peningkatan kapasitas masyarakat sering terjadi ketika kapasitas mereka dibangun, diberikan ketrampilan, pelatihan dan peningkatan literacy, agar mendapatkan hidup yang lebih baik (sejahtera), karena terkadang masyarakat tidak dapat menangkap atau mengindentifikasi peluang --peluang yang tersedia dikarenakan keterbatasan kemampuan mereka. Masyarakat memerlukan pendampingan dan kepemimpinan yang akan pelan-pelan membantu mereka merencanakan program strategis jangka panjang serta mempunyai visi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dimasa yang akan datang.

Sumber daya apa yang dibutuhkan?

Mengindentifikasi potensi dan sumber daya yang tersedia dan yang dibutuhkan dalam program community development adalah hal utama yang harus dilakukan. Sumber daya ini termasuk manusianya, lingkungan, alam, sarana dan prasarana serta pendanaan. Sumber daya alam yang biasanya sudah tersedia malah biasanya selalu menjadi hal awal yang dimanfaatkan oleh komunitas untuk mendapatkan perbaikan ekonomi dan menciptakan kesempatan berusaha. Sayangnya pemanfaatan sumber daya alam ini tidak diatur dengan baik sehingga manfaatnya  tidak akan dinikmati secara berkesinambungan atau terus menerus. Padahal salah satu dari tugas masyarakat tersebut  adalah menjaga agar sumber daya alam ini tetap ada dan terjaga keseimbangannya untuk mensupport  kehidupan mereka secara berkelanjutan. Sumber daya alam yang ada termasuk; tanah, air, udara, sumber-sumber mineral, minyak,gas bumi, hutan-hutan dan tumbuh-tumbuhan, kehidupan satwa liar serta berbagai aturan yang mengaturnya untuk keberlangsungan mereka.

Tak kalah pentingnya adalah tentang sumber daya manusia sendiri yang merupakan inti dari masyarakat ini dan menentukan faktor kesuksesan program community development. Melibatkan orang/manusia dalam program community development bukanlah sesuatu yang mudah karena mereka harus memposisikan diri dalam tempat dan posisi yang tepat dengan ketrampilan, kecakapan dan pengetahuan yang mereka milki tentunya. Menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuanya ini adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi karena keberagaman latar belakang kemampuan mereka. Oleh karenanya diperlukan pengaturan sumber daya manusia secara benar agar dapat memaksimalkan kinerja mereka dalam fungsinya masing-masing. Hal ini juga di sebut dengan pengembangan modal sosial. Sumber daya manusia adalah hal terpenting dalam pengembangan komunitas yang termasuk diantaranya adalah; gaya hidup dan kesehatan keluarga, pendidikan, pelatihan dan ketrampilan, pekerjaan dan perencanaan karir, hak azasi manusia dan juga undang-undang atau peraturan yang berlaku tentang ketenagakerjaan.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya yang dibutuhkan di dalam pengembangan komunitas seperti, jalan dan jembatan, bangunan fisik, akses transportasi, system komunikasi, listrik, air bersih, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Sering hal ini dilibatkan dengan kepentingan politik dan pemimpin wilayah yang mempunyai kepentingan tertentu dengan komunitas tertentu yang kemudian menimbulkan ketimpangan dalam pengalokasian pembangunan sarana dan prasarana di suatu tempat/wilayah yang tentu saja mempengaruhi dalam program pengembangan komunitas ini.

Yang terakhir adalah ketika kita berbicara soal pendanaan. Sering program pengembangan komunitas di biayai oleh sebuah program khusus dari pemerintah atau swasta yang sering kali berbeda dengan apa yang dibutuhkan oleh komunitas itu. Penting untuk disadari bahwa setiap komunitas mempunyai perbedaan kebutuhan dan kepentingan dimana dalam sebuah program yang massif hanya menyamaratakan program tersebut dan memaksakan implementasinya sehingga hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan. Masyarakat sendiri mempunyai keterbatasan juga di dalam mengakses sumber dana yang dapat mereka pergunakan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka.Pada dasarnya, masyarakatlah yang tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan, bukan pemimpinnya, atau elite desanya bahkan pemerintah setempat/organisasi sosial yang membawahi atau yang menangani mereka. Penting untuk diadakan "assessment" ke seluruh masyarakat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan, mereka inginkan dan mereka harapkan dan tidak hanya berpijak pada keputusan dari pemimpin atau "elite" dari masyarakat itu sendiri. Tidak mudah memang dan perlu waktu yang cukup lama, sesuatu yang sering dihindari karena seringnya pemerintah/organisasi membuat program instan yang dipaksakan.  

Membangun lingkungan yang lebih baik di suatu lingkungan masyarakat membutuhkan sebuah kepemimpinan yang baik, motivasi yang kuat, rencana yang visible dan dukungan yang maksimal dari masyarakat itu sendiri. Hal ini termasuk komitmen yang kuat dari setiap individu di masyarakat itu sendiri yang ikut dalam setiap prosesnya hingga membuat program ini sukses dan berkelanjutan. peran pemimpin yang "ideal" ini memang sangat subyektif apalagi jika kepemimpinan itu tidak berasal dari dukungan mayoritas masyarakat itu sendiri. Butuh waktu untuk menyatukan visi dan misi membangun agar selaras sebelum bersama-sama memulai membangun masyarakat tersebut.  

Dari beberapa penelitian, ada beberapa kriteria untuk pembangunan dan pengembangan masyarakat yang efektif. Tentu saja ini tidak dapat disamaratakan antara satu komunitas/masyarakat dengan yang lainnya. Tetapi secara garis besar saya mengambil hasil penelitian dari Frank and Smith (1999) untuk pengembangan masyarakat yang efektif haruslah: 

1. Upaya jangka panjang

2. Direncanakan dengan baik

3. Inklusif dan adil

4. Menyeluruh dan terintegrasi kedalam gambaran yang lebih besar

5. Diinisiasi dan di dukung oleh anggota masyarakat

6. Memberikan manfaat kepada masyarakat

7. Berpijak pada pengalaman yang mengarah ke praktik terbaik

Community development adalah sebuah proses di level yang paling bawah di mana masyarakat: diharapkan menjadi lebih bertanggung jawab, berpartisipasi secara aktif dan bersama-sama merencanakan kepentingan mereka bersama secara lebih baik sehingga hasil yang diharapkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan akan lebih mudah dicapai dan berkesinambungan. Masyarakat juga diharapkan akan memberdayakan dirinya dan meningkatkan kemampuan di segala bidang sehingga akan menekan angka kemiskinan, mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih baik atau mendapatkan hasil ekonomi yang lebih baik dari apa yang sudah dilakukannya serta mencapai tujuan sosial, budaya serta menjaga lingkungan hidup disekitarnya untuk keberlangsungan dimasa depan.

Community development adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih baik/sejahtera. Hasil yang diharapkan ini merupakan tanggung jawab bersama dari setiap anggota masyarakat dalam rangka memanfaatkan peluang dan menyeimbangkan kepentingan yang saling bersaing dengan upaya yang sungguh -- sungguh dari setiap anggota masyarakat.

Bersambung ke bagian 2 : Proses peningkatan kapasitas masyarakat dalam community development.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun