Mohon tunggu...
Rudiyanto
Rudiyanto Mohon Tunggu... Guru - KADER JKN-KIS

Ya Allah mudahkanlah segala urusan ku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Inovasi Cegah Kebosanan Ikut Gerakan Pramuka.

13 Agustus 2018   23:43 Diperbarui: 14 Agustus 2018   00:26 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat Kompasiana selamat malam ? Apa kabar ? Ouh ea apa sahabat sudah nengok putra putrinya yang sedang ikut kegiatan Jambore Pramuka belum ? Moga aja putra putrinya tetap sehat dan semangat ikut kegiatan pramuka..Amin. 

Sahabat kompasiana yanh budiman ..Perkembangan zaman dan arus globalisasi di seluruh dunia banyak mempengaruhi tata kehidupan dalam bermasyarakat. 

Kondisi serupa juga terjadi pada gerakan Pramuka yang kian berkurang peminat dan terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Menghadapi era informasi dan globalisasi, keberadaan Pramuka merupakan suatu hal yang penting di kalangan pemuda terutama pelajar. Sebab melalui kegiatan pramuka bisa menjadi benteng terhadap pengaruh-pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Gerakan pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961,Peristiwa ini, kemudian dijadikan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka. 

Saat ini, ketika Gerakan Pramuka sudah berusia 57 tahun, Pramuka bukannya semakin hebat, namun justru Gerakan Pramuka, yang biasa disebut Pramuka itu sudah mulai ditinggalkan. Sekolah-sekolah, yang sebenarnya sebagai tempat utama yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak kegiatan Pramuka, juga sudah mulai meninggalkan kegiatan ini.

Kurikulum dan persaingan yang hanya mementingkan prestasi akademik, semakin membuat Pramuka bukan lagi kegiatan ekstrakurikuler penting bagi menejemen sekolah. Sekolah lebih berpacu bagaimana mengejar nilai ujian nasional dari pada Gerakan Pramuka yang banyak mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, kegotongroyongan, suka menolong, cinta alam dan sebagainya.

Kalupun ada aktifis-aktifis Gerakan Pramuka, ternyata didominasi oleh orang-orang yang telah lama berkecimpung dalam Gerakan Pramuka. Tak tampak lagi muka-muka baru dalam kegiatan praktis Gerakan Pramuka di lapangan. Kalaupun ada, hanya karena disuruh atau karena ikut ikutan atau bahkan karena daripada tidak ada kegiatan.

Banyak yang berpendapat bahwa Gerakan Pramuka itu sudah ketinggalan jaman. Memang, di era globalisasi saat ini, bukan jamannya lagi orang diharuskan dapat berkemah, menghidupkan api unggun, atau mendaki gunung. Di dalam era globalisasi ini, orang dituntut untuk dapat bersaing dalam segala hal. Sekarang teknologi juga lebih canggih. Orang tidak perlu bersusah-susah berkomunikasi dengan menggunakan morse atau semaphore seperti dalam Pramuka. Sekarang cukup dengan handphone yang mengcangkup beberapa medsos.

Jaman sekarang sudah semakin canggih seakan akan membuat Pramuka semakin ketinggalan jaman. Mungkin cita-cita Lord Baden Powel, pendiri Pramuka Dunia, yang menginginkan agar pemuda memiliki jiwa ksatria, tangguh dan disiplin tinggal cita cita. Pemuda seakan sudah melupakan hal itu semua Gerakan Pramuka yang begitu populer di era Orde Baru kini lesu di Jaman Reformasi.

Dengan kata lain, gerakan Pramuka di era modern ini perlu inovasi kreatif agar tetap mampu menarik perhatian siswa. 

Diantara inovasi yang di tawarkan, antara lain : 

1. Gerakan Pramuka harus menjadi gerakan yang fleksibel, menyenangkan, dan tentu tak meninggalkan fungsinya menjadi media pendidikan karakter, pendidikan kebangsaan dan kewargaan, serta pengajaran dan pelatihan soft-skill, seperti komunikasi, kepercayaan diri, dan kepemimpinan.

Tantangan perkembangan zaman kini secepatnya harus dijawab. Dongkrak popularitas Pramuka dengan revitalisasi gerakan. Sesegera mungkin menginovasi diri dan membaur dalam moderenitas.

2. Gerakan Pramuka harus mampu menjadi motor penggerak pendidikan karakter pemuda bangsa. Harus juga mampu menjadi pendobrak terkikisnya rasa nasionalisme. 

3. Perlu  adanya regulasi yang jelas tentang gerkan pramuka, agar menjadi kegiatan ekstra kurikuler sekolah. Dibuktikan dengan peraturan kementerian pendidikan nasional.

Ketiga inovasi yang di tawarkan penulis semoga bermanfaat bagi kepanduan Pramauka di bumi persada Indonesia. Amin. Salam Pramuka..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun