Oleh  karena itu, bisa  dikatakan  menjadi seorang Haji/Hajjah yang amanah tidak cukup dengan bermodal uang 50 juta saja lalu pergi ke Arab. Akan tetapi  bagaimana semua kepercayaan  Allah  yang diberikan kepada kita, untuk bisa  diaplikasikan dengan  baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sahabat kompasiana  sebagai akhir  penutup  dari artikel  ini  penulis  menyimpulkan bahwa gelar  Haji / Hajjah itu bukan sebuah mata pencaharian atau profesi, tapi haji itu sebuah bentuk pengabdian kita kepada Allah  dan  semua mahluk hidup disekeliling kita.
Biarlah gelar haji menjadi  kekayaan budaya  yang  unik  di Indonesia,  karena ia juga merupakan tradisi yang tidak  disengaja sebelumnya. Adapun masalah implikasi gelar itu bagi keriyaan seseorang, biarlah menjadi tanggungan dirinya di hadapan Allah SWT.  Semoga bermanfaat... Amin