Serentetan kutipan analisis tersebut saya lihat tidak diformulasikan secara apik dan tanpa retorika tulisan yang ciamik sehingga saya sendiri kebingungan untuk memilah intisari analisis ngawur si penulis.
Saya memahami si penulis adalah orang yang baru belajar dan memiliki semangat untuk menganalisis kejadian politik yang berdasar pada konsep komunikasi politik. Namun sayangnya, si penulis gagal memahami redaksional awal yang bisa saja berujung pada bahaya bagi dirinya karena sudah menghasut, memfitnah dan mencemarkan nama baik SBY tanpa dasar yang jelas.
Selain itu yang sangat mengejutkan adalah artikel tersebut mendapat tempat di kolom Highlight (a.k.a pilihan editor) oleh admin Kompasiana. Yang benar saja?!!
Apakah para admin Kompasiana tidak meninjau substansi artikel tersebut? Ataukah kalian para admin tidak memiliki intuisi jurnalistik yang mengagumkan?
Ahh sudahlah, harap dimaklumkan karena admin Kompasiana akhir-akhir ini sedang kalut yang akan berujung menjadi kualat pada kalian Kompasianer hebat.
Selamat Pagi jangan lupa ngopi dulu.
Nb: Pesan utk penulis : Coba anda baca lagi secara benar semua tulisan di media mainstream. Analisis anda sangat ngawur yang malah bisa saja membahayakan anda sendiri. Mending hapus saja tulisan anda daripada nanti anda runyam.