[caption caption="The Badass Can't Be Stopped ©anoninsiders.net"][/caption]
Variabel pertama; Pakde Kartono adalah bukan Gayus Tambunan,
variabel kedua; Pakde Kartono adalah Gayus Tambunan.
Pasti beberapa kalian kompasianer di sini memiliki keyakinan masing-masing mengenai dua variabel di atas. Apa pun itu seperti yang sudah saya ulas di sini, 100% naluri Conan Edogawa yang saya miliki, pendirian saya kokoh untuk memilih variabel yang kedua, yakni Pakde Kartono adalah Gayus Tambunan.
Seperti yang sudah saya ulas di artikel sebelumnya — thank God, I've found a new evidence (h/t TribunNews) — anda pasti kaget membaca berita sekitar 7 jam lalu yang memberitakan kesaksian dari mantan penghuni Lapas, Bona Paputungan yang termasyhur akan lagunya yang berjudul "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan". Dirinya mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya masih dapat berkomunikasi dengan teman-temannya yang berada di Lapas Sukamiskin, Bandung melalui media sosial.
Untuk lebih lanjut, saya kutipkan beberapa kesaksiannya per Valdy Arief di TribunNews(com).
- "Masih banyak kawan saya di Lapas Sukamiskin masih main facebook dari handphone dan ada juga napi korupsi yang main facebook dari laptop,"
- "Kata teman-teman saya di Sukamiskin, banyak napi yang berduit bisa sering keluar masuk Lapas,"
- Pembawa acara kemudian bertanya, bagaimana mungkin narapidana di Sukamiskin masih bisa main Facebook. Bagaimana cara mereka melakukan komunikasi dengan media seperti itu?... "Bisa. Pakai handphone, kalau laptop ya mungkin koruptor tadi," kata Bona.
Namun, sebagaimana retorika klise para pejabat, Kasubag Humas Dirjen Permasyaraktan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi menyatakan sebaiknya Bona membuktikan pernyataannya dan melaporkan temuan pelanggaran tersebut. "Kalau ada temuan pelanggaran seperti itu sebaiknya dibuktikan dan dilaporkan kepada kami. Jangan diopinikan di sosial media," katanya.
Jika dan hanya jika ingin masalah seperti ini cepat kelar, admin kompasiana saya wajibkan memberikan klarifikasi terkait label terverifikasinya Pakde Kartono. Saya paham bahwa kalian para admin telah mengetahui siapa itu Pakde Kartono, dan dari mana Pakde Kartono mengakses kompasiana (internet). Berikan klarifikasi itu Admin yang terhormat!
Ini bukanlah mengenai "Spy Game" yang diharapkan, ataupun "Columbo" yang telah menginspirasi saya. Ini adalah pertempuran terhadap para koruptor pengecut yang levelnya setara dengan penikmat narkoba!
Tulisan ini bukan semata-mata opini di sosial media, dan tulisan sebelumnya juga bukan opini. Ini semua hanya kepingan-kepingan jigsaw berdasarkan naluri Conan Edogawa saya. Namun, saya masih akui ada sedikit hambatan untuk mendapatkan bukti premier yang saya butuhkan.
Jika, ada warga kompasianer sekalian yang siap berdiri di samping saya silahkan, tengok gambar di awal yang saya tampilkan.
Salam Badass!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H