Mohon tunggu...
Masriyadi my
Masriyadi my Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan/manager/

supel/berwibawa/pekerja keras/ sabar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demi Si Buah Hati Banting Tulang Tak Kenal Menyerah

25 Desember 2023   18:14 Diperbarui: 25 Desember 2023   18:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DPC SPN Kabupaten Serang

Pada masa 4.0 saat ini masih saja di temukan ketimpangan ekonomi di Kawasan industri di kabupaten serang Propinsi Banten. Kabupaten yang memiliki standar UMK di atas 4 juta rupiah ini masih banyak perusahaan yang membayar upah karyawanya di bawah UMK bahkan pelaksanaan hubungan kerjanya tidak seindah produknya.

Sebagai penulis saya ingin menceritakan tentang Malik dan kawan kawan, pekerja di sebuah perusahaan yang bekerja siang malam dengan upah rendah, PT. IP adalah perusahaan yang memproduksi makanan bermerek terkenal di indonesia ini mempekerjakan Malik sudah 3 tahun lebih dengan status kerja harian lepas atau Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Malik adalah seorang bapak dengan dua anak ini sosok yang sederhana, jujur dan taat terhadap pimpinan, memiliki semangat kerja yang kuat walaupun upahnya tidak seperti pekerja di perusahaan lainya. Pria berusia 42 tahun ini kelahiran asli serang, memilik 1 oran istri dan 2 orang anak yang brusia 16 tahun (Kelas 2 SMA) dan 13 tahun (kelas 1 SMP), keduanya masih sekolah walaupun besar biaya sekolahnya.

Dengan semangat tinggi Malik bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga,  setiap hari Malik bekerja berangkat jam 06.00 pagi dari rumah sampai di pabrik balik bersiap melaksanakan perintah kerja, sampai di pabrik ambil surat perintah kerja kemudian langsung mengambil barang yang akan dikirim sesuai dengan SPK, barang tersebut diangkut dengan alat sederhana berbagai macam merek makanan sesuai dengan order yang akan dikirim dinaikkan ke dalam truk bekerja sama dengan kondektur atau teman kerjanya. Selesai menaikkan barang ke dalam truk Malik mengambil kelengkapan dokumen di bagian administrasi dan setelah diperiksa oleh pihak gudang pihak security balik berangkat mengantar barang sampai ke lokasi.

Sesampai di lokasi Malik bersama teman kerja atau konektor melaporkan ke pihak penerima barang setelah diterima dokumen barang dikeluarkan diturunkan dari atas truk sampai selesai kemudian setelah selesai pembongkaran malik meminta tanda terima dari penerima barang dan kemudian Malik pulang ke perusahaan tempat malik bekerja.

Dalam perjalanannya banyak kendala yang dialami oleh Malik diantaranya kemacetan, ban bocor, kerusakan mesin, dan gangguan lain oleh manusia atau alam. Hal ini membuat Malik bekerja melebihi batas waktu kerja yang tidak masuk dalam hitungan kerja. Dalam tugasnya Malik hanya dibayar sehari Rp80.000 dan dalam sebulan Malik hanya mendapatkan upah sebesar Rp2.500.000, jangan lupa ini tidak ada tunjangan kesehatan seperti BPJS kesehatan BPJS ketenagakerjaan tunjangan pensiun dan lain-lain, apabila sakit malik berobat ke klinik dengan biaya sendiri. Dalam bekerja Malik tidak diberikan makan, maka untuk kebutuhan makan mereka harus membeli sendiri dari upahnya tersebut, tak jarang Malik harus pulang kerumah hingga larut malam namun tidak mendapatkan tambahan gaji.

Perlakuan terhadap Malik ini juga dialami oleh teman-teman kerja lainnya, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 500 orang dari semuanya mendapatkan fasilitas yang sama, PT. IP mempekerjakan karyawannya dengan tidak melaksanakan aturan perundang-undangan yang berlaku, bekerja sangat tertekan, perilaku pimpinan yang sewenang-wenang, sering bertindak kasar, dan apabila karyawan sakit bisa di PHK tanpa toleransi dan dilakukan secara mendadak, dan mereka bertahan karena sulitnya mencari pekerjaan di perusahaan lain.

Karyawan di perusahaan ini bisa di PHK sewaktu-waktu semaunya pimpinan, padahal mereka bekerja dengan penuh semangat dan selalu siap menerima perintah pimpinan walaupun terkadang dengan perintah mendadak. Tetapi malik dan kawan-kawan bisa diberhentikan kerja kapan saja tanpa sedikitpun mendapatkan perhatian dari perusahaan.

Malik dan kawan-kawan bekerja dalam tekanan yang tinggi dari mereka takut untuk bercerita kepada pihak lain atau menceritakan tindakan perusahaan kepada pihak lain apalagi pihak berwajib, karena apabila mereka ketahuan bercerita pada pihak lain maka mereka akan begitu mudah di PHK. Bahkan untuk mendirikan sebuah organisasi pekerja di perusahaan disana sangat dilarang, bahkan karyawan langsung di berhentikan kerjanya tanpa rasa kasihan.

Pimpinan kerja memperlakukan bawahanya semaunya sendiri, tidak ada job yang pasti, pekerja di pindahkan kerja sewaktu waktu tanpa ada kepastian job kerja yang tetap, tidak ada penghargaan atas keberhasilan kerja atau pencapaian target, dan tidak ada promosi terhadap karyawan yang berprestasi. Apabila ada lowongan jabaatan akan di ambil dari luar atau kareyawan baru yang di bawa oleh pimpinan atau keluarga pimpinan. Walaupun dalam keadaan tekanan tinggi, mereka tetap berusaha kerja dengan baik dan tidak ada keinginan untuk melakukan sabotase terhadap perusahaan, dengan harapan akan ada aperbaikan dimasa depan.

Kebutuhan ekonomi malik tidak bisa di penuhi dari upah kerja di perusahaan ini, karena malik dan kawan kawan masih harus membayar denda apabila ada kerusakan atas barang yang rusak karena tidak sengaja atas akibat dari insiden di perjalanan, atau karena proses pengepakan menuju truk.

Situasi yang dirasakan sama oleh kawan kawan malik membuat malik dan kawan kawan tetap semangat bekerja, meskipun mereka harus bergotong royong untuk mengatasi kebutuhan mereka, seperti saat sakit mereka iuraan untuk biaya berobat, dan saling bantu saat mnyelesaikan tugas, semata mata agar pekerjaan lebih ringan dan juga sebagai penguat hati didalam bekerja, dan mereka tetap berusaha bekerja dengan baik karena mencari pekerjaan masih sulit sehingga dapat bertahan sampai ada perubahan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun