Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bandung Tempo Dulu, Kenangan Jalan Progo Masa Silam (2)

22 April 2024   07:27 Diperbarui: 23 April 2024   06:46 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1969 , jalan Progo Bandung, masrierie kompasiana.

Tahun 2023, Bakso Asgar Ikah , jalan Progo Kota Bandung. Sumber Foto: Dian Kusumowati  (kontributor google . maps )
Tahun 2023, Bakso Asgar Ikah , jalan Progo Kota Bandung. Sumber Foto: Dian Kusumowati  (kontributor google . maps )

Temanku yang anak kolong , tinggal di kompleks ABRI Gegerkalong,  kalau sekolah  sering juga berjalan kaki ke SD Banjarsari jalan Merdeka. Pulangnya bawa oleh-oleh bunga tanjung buat ibu dan neneknya. Bunga tanjung yang dipungut dari jalanan, yang saat itu bertebaran di  sepanjang jalan tertentu.Aku sendiri  suka memunguti bunga tanjung di jalan Cimanuk , jalan di depan SMPN 44 sekarang, dulu  SKKP negeri.  Pulangnya, jadi keayikan meronce kembang, menggantungnya di ruang tamu. pewangi alami. 

Kalau boleh  merindu, sering kangen dengan  jalanan kota Bandung yang wangi dan cantik  bagai karpet  cantik di musim kemarau , oleh taburan bunga-bunga angsana kuning, bunga tanjung, flamboyan dan bunga bungur. Di jalan Progo, bunga-bunga kuningnya jika sedang bersemi, semaraknya itu bikin kangen. 

Nanti siang harinya, jam 12 sampai jam 13 siang, rombongan serupa pulang sekolah,  bikin suasana hangat . Pegawaoii negeri sipil kala itu pulang kantor bukan sore hari, tapi  jam 2 siang.  Jadi ada juga rombongan kantoran yang lalu lalang. Jujur,  suka sekali menonton lalu lalang keramaian. Termasuk lalu lalang Menwa lari pagi atau tentara (ABRI) latihan lari pagi. Seperti menebar semangat.

 Terkenang juga suasana Ramadhan  pertama di jalan Progo setelah pindah rumah.Di bulan puasa, setiap waktu imsak dan buka puasa selalu terdengar suara sirine dari Gedung Sate. Jadi , bagi bocil yang menunggu waktu berbuka, sirine  plus adzan  selalu ditunggu. Beberapakali sehabis santap sahur, pengasuh kami  yang anak dari ART ibuku,mengajak  kami keluar rumah menunggu subuh. Ternyata lumayan , warga lain  banyak juga yang berjalan-jalan menunggu subuh.

Gedung DPRD Provinsi  pertama, sebelum Gedung Baru dan Gedung Sate  

Tinggal di Jalan Progo, membuat kenangan tentang Gedung Sate menjadi kental. Sebab lokasi rumah kami memang di belakang Gedung Sate, di balik rumah-rumah jalanCimandiri, lokasi Taman Belakang Gedung Sate berada. 

Gedung DPRD Provinsi (tahap 2) yang terletak di jalan Diponegoro sekarang, sebelum rampung, dulunya terletak di seberang jalan Gedung terkini. Gedung lama, menyatu dengan Kompleks Gedung Sate.  Tahun 1970 an, bahkan gedung lama/pertama DPRD Provinsi  (1) juga  belum didirikan. Masih hamparan tanah kosong. Tempat  anak-anak muda Bandung main softball. Pernah juga ada helikopter mendarat. 

Gedung Sate utama , masih dilewati jalan Banda sampai ke Diponegoro (sekarang jalan Banda yang melintasi Gedung Sate ditutup, dijadikan lingkungan parkir kompleks perkantoran Gedung Sate), juga jalan dulunya Cisanggarung bermuara di Jalan Diponegoro (sekarang sejak persimpangan Cimandiri ditutup, dijadikan lingkungan parkir Gedung Sate).  Dulu ada oplet , alias angkot jaman baheula, jurusan Stasiun Hall -Jalan Gagak. Yang terminalnya di ujung jalan Surapati, belum ada jalan tembus Suci.

Sejak tahun 1982-1983 Gedung sate mulai ditata secara apik, dibuat taman bunga yang mengundang para juru foto dan pengantin untuk memotret di kawasan taman yang indah. Dan sejak saat itu pulalah penutupan jalan Banda dan Cisanggarung bagian utara dilakukan , menjadi bagian Gedung Sate .Sejak saat itu , Gedung Sate  satu-satunya taman tercantik dan spot foto  favorit di Kota Bandung. Tempat berfoto ria, tempat olahraga jalan pagi.

Imbas keramaian Gedung Sate ikut  merangsek ke Jalan Progo, seperti jadi lokasi favorit sekolah menyetir mobil saking heningnya. Aktivitas  lain adalah keramaian balap Go-Kart yang saat itu sedang trendy. Remaja-remaja dan pemuda kaya sering menjadi peserta balap Go-Kart. Di lingkungan Gedung Sate sering diadakan Balap Go-Kart. Tahun 1969an bahkan pernah memakan korban, yakni penonton yang celaka karena Go-Kart yang keluar arena.  Nah, jalan Progo ini juga suka dipakai Latihan Gokart juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun