Inspirasi Etnik, Batik dan Wastra Nusantara untuk Busana Lebaran
Jadi ingat  masa kecil. Setiap lebaran, shalat IED, nenek, ibu dan bibi, semua pakai kebaya. Wanita berkebaya selalu tampak klasik, tapi tidak norak, malah kian anggun dan cantik.
Rencananya, kelak kalau berlebaran, ingin mengajak kakak, keponakan, anak dan sepupu bikin dresscode kebaya dan menonjolkan batik serta wastra Nusantara. Mungkin nanti kalau ada acara halal bihalal keluarga besar. Tidak usah yang mahal atau bikin baru, koleksi kebaya lama dan kain-kain batik / songket dalam lemari bisa dimanfaatkan.
Ada juga kebaya peninggalan jadul. Kebaya kutubaru berbunga-bunga, bisa diselaraskan dengan bawahan sarung, motif  batik dan etnik lainnya. Seperti songket, tenun NTT, batik Pekalongan , batik tulis ala Solo. Untuk asesoriesnya , bros , gesper atau kalung etnik juga. Seperti kerajinan tangan perak bakar Kota Gede misalnya. Atau buatan pengrajin dari tembaga dan logam lainnya.
Serba Indonesia, serba etnik,  pasti lebaran jadi beda. Suasana dan kehangatan temu  dan reuni keluarga makin hangat. Kalau berfoto bareng, unik dan ciamik.
Kebaya panjang berbahan batik, lembut dan nyaman di kulit. Atau outfit batik menyerupai kebaya, dengan paduan bahan sejuk lembut dan warna senada.
Apapun desainnya, kalau reuni keluarga , akan unik dan penuh kesan,  kalau menggunakan dresscode serba etnik dan serba wastra Nusantara. Merekam kenangan dalam suasana yang sangat  Indonesia.
Kenapa kebayanya memilih yang panjang , untuk para emak yang sudah melar badannya, dengan pakaian longgar , gerak gerik menjadi nyaman. Dan sesuai sebagai busana muslim.
Busana lebaran menggunakan bahan etnik dalam negeri akan mempercantik tampilan. Banyak ragam tenun dan tekstil khas Nusantara, seperti tenun ikat, sarung, batik, songket , dan semuanya memiliki ciri  khas masing. Masing. Batik Nusantara  saja sangat kaya. Mulai dari batik tulis, batik cap, atau sesuai  daerah masing-masing.
Banyak desain yang bisa kita terapkan dalam membuat model busana yang sesuai dengan karakter atau selera. Yang pasti, selaraskan dengan bentuk tubuh, tinggi badan dan warna kulit.
Batik  berbahan lembut  yang nyaman untuk dibuat pakaian lebaran cantik, pilih yang berbahan kain mori, katun, nanas dan rayon. Hanya saja kelemahan batik, ada yang jika dicuci luntur. Jadi saat menyucinya, sebaiknya terpisah.
Yang membuat batik tampil sebagai busana yang keren dan beda, adalah desainnya. Pilihlah desain kekinian , yang bisa kita cari  di berbagai media sosial. Biasanya tukang jahit  yang profesional akan mampu mewujudkan desain  sesuai yang  ada di foto/ sketsa.
Batik kekinian memiliki warna-warna cerah dan motif-motif  segar. Batik Cirebonan juga  sangat kaya warna dan tampilan. Bahan lainnya yang unik dan keren jika dijadikan busana, adalah tenun ikat.
Tak harus menggunakan pakaian baru. Bisa juga menggunakan kebaya lama, yang dipadu padankan dengan bawahan berupa sarung batik atau kain lilit batik. Untuk yang warnanya polos, padu padan dengan songket dan tenun ikat makin oke.
Inspirasi busana lebaran, sambil menampilkan kekayaan wastra Nusantara, adalah juga cara untuk menyokong perekonomian UMKM daerah dan Indonesia. Sambil menunjukkan kepada dunia, betapa cantiknya hasil kreativitas anak bangsa. Baik dalam bentuk kain, desain busana, asesories dan produk lainnya di dunia mode . Sudah waktunya kita menyokong karya anak bangsa untuk naik kelas di negeri sendiri.
Iseng saya membuat desain , outfit batik , menyerupai kebaya , longgar dan panjang. Pakai gesper  mirip pending tembaga etnik ala Bali / Palembang. Dalamannya  juga kebaya, lebih pendek dan  warna merah muda. Asyik juga membuat desain serba etnik dan batik.
Bukan hanya busana wanita, untuk pasangan dan anak, pria, bisa membuat baju koko dengan bahan senada. Batik yang berbahan lembut dan sejuk di badan. Nyaman dipakai. Jika menggunakan bahan tenun ikat, sebaiknya dilengkapi kain furing yang lembut.Â
Yuk kita duniakan  karya anak bangsa , tekstil, busana dan asesories etnik khas Nusantara.
Referensi jenis bahan batik, https://blog.knitto.co.id/kain-batik/
#samber thr 2023 hari 18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H