Hiburan  Santap Sahur Sebelum Tahun 80 an
Di beberapa daerah, hiburan santap sahur yang menarik, justru anak-anak kecil dan remaja yang berkeliling kampung sambil menabuh kentongan, kendang kecil, kaleng dan bunyi-bunyian lainnya . Kegiatan mereka jadi tontonan saat lewat depan rumah. Warga terhibur ketika mereka  mengumandangkan,"Sahuuuur, sahuuur," Suara kentongan dan  mungkin juga kendang, beirama gaya perkusi. Iramanya teratur, hiburan  sambil santap sahur.
Sahur On The Road, bagi sejumlah kalangan menjadi  ajang hiburan di saat jam santap sahur. Bahkan dimasa silam, banyak orang tumpah ke jalan berjalan-jalan sehabis santap sahur. Bagi mereka adalah kegembiran jam-jam santap sahur menjelang subuh.  Setelah azan subuh banyak yang kembali ke rumah.
Ada juga beberapa rumah yang memiliki tape radio kaset , menyalakan lagu sambil santap sahur. Lagi-lagi hanya kalangan tertentu saja. Hanya saja yang rumahnya berdempetan dengan tetangga, bisa jadi  kena tegur tetangga yang tak suka mendengar musik di pagi buta dini hari.
Hiburan  Santap Sahur Tahun 80 an.
Yang mengalami  masa ini  ,menglami juga santap  sahur  ditemani alunan lagu siaran radio. Untuk Kota Bandung, pernah ada Radio Bongkeng  (berubah menjadi Radio Ardan), Radio Oz, Radio Paramuda, Radio Ganesha, Radio MG Megantara, Radio Mara dan radio siaran swasta niaga lainnya.
Acara menemani santap sahur sudah ada kala itu. Komunikasi dua  arah antara penyiar  dan pendengar radio, menggunakan telepon rumah, telepon umum maupun surat / kartu pos yang dikirim secara langsung maupun berperangko via jasa  kantor pos dan giro.Â
Beberapa stasiun radio menyiarkan lagu, obrolan penyiar, dan pembawa acara komedi. Ternyata jenis acara yang penyiarnya kocak, mampu menyedot banyak penggemar.Â
Melucu  di radio memang lebih sulit, karena  harus berbakat mengundang tawa lewat ramuan kata. Berbeda dengan melucu sambil menampilkan dandanan ala badut, atau bahkan orang sudah geli menyaksikan  ekspresi wajah, bahasa tubuh dan penampilan fisiknya saja.
Salah satu stasiun radio di Bandung kala itu, menggebrak dengan siaran santap sahur yang kocak, dibawakan oleh 2 penyiar, penuh dialog-dialog pengundang tawa. Selain itu, pemilihan lagunya unik, lagu-lagu langka yang ternyata enak didengar. Kejutan lainnya, adalah surat-surat  dari pendengar (istilahnya Monitor) yaang berisi resep masakan , ide-ide, tips tentang dapur dan kecantikan.  Mirip Majalah udara. Lengkap dengan pemberitahuan sudah tiba jam imsak serta azan Subuh.
Siaran yang dibawakan oleh penyiar Wildan Nasution (alm) itu tidak hanya  sekedar hiburan, tapi membagikan juga info, pengetahuan dan tips yang bermanfaat. Penyiar ini berpindah-pindah siaran, terakhir sebelum wafat , di  Radio Mora FM, Kota Bandung.
Kenapa saat itu siaran radion swasta berjaya sebagai hiburan terpopuler di masyarakat? Karena siaran televisi hanya sebatas TVRI, itupun baru dimulai petang hari dan berakhir tengah malam.Â
Hiburan Santap Sahur tahun 90an hingga awal dekade 2000an.
Sudah banyak saluran televisi swasta non TVRI,  seperti RCTI, SCTV , Indosiar, Lativi dan lainnya. Acara Sahur Kita  dan Stasiun Ramadan yang dibawakan Eko Patrio bareng Ulfa Dwiyanti termasuk ide cemerlang, karena adanya komunikasi dua arah antara pemirsa dengan pembawa acara. Siarannya langsung dan berhadiah pula.Â
Selanjutnya terus berkembang siaran santap sahur yang menampilkan artis papan atas sebagai magnet, reality show sinetron atau acara-acara pengetahuan tentang sejarah Islam sampai  tausiyah di jam-jam santap sahur.
Pada masa ini media radio mulai banyak ditinggalkan, karena banyaknya saluran tivi dengan jam tayang pagi siang malam sampai  dini hari  sebelum subuh untuk menemani  santap  sahur.
Ketika pertama tayang, acara yang dibawakan Eko Patrio an Ulfa Dwiyanti tersebut, termasuk acara santap sahur yang tidak biasa. Unik dan segar. Namun selanjutnya, acara tersebut  banyak ditiru dengan sentuhan ide-ide baru. Menjamur acara yang menemani santap sahur dengan kreativitas baru.
Hiburan Santap Sahur tahun 2010-2019 an
Hiburan santap sahur pada masa ini tetap terpaku pada eksistensi artis papan atas, reality show dan lucu-lucuan. Namun sayannya, dalam beberapa  tamilan yang artisnya keroyokan, banyak adegan-adegan lucu-lucuan yang kurang lucu.
Pada tahun tahun ini hiburan santap sahur lama yang dulunya tidak biasa,  ssuaah menjadi biasa-biasa  saja.
Keberadaan smart TV, TV Kabel, internet TV, layanan Indihome dan lain sejenisnya, plus media sosial seperti FB, IG, Â YouTube dan lain jenisnya, telah mengubah sosial budaya dan tradisi.
Pemirsa televisi mainstream lokal dan nasional,  mulai beralih. Terutama kalangan usia muda (generasi millenial dan generasi Z) banyak memilih  hiburan santap sahurnya sendiri.
Sambil menikmati hidangan sahur, mereka bebas mengunjungi saluran-saluran  televisi internasional. Atau menonton kanal youtube dan video-video pendek berbagai media sosial. Maka hiburan sahur  bagi mereka adalah hiburan  sesuai kebutuhan dan keinginan mereka saat itu.
Tantangan untuk media televisi mainstream, yang acara santap sahur mulai mendapat pesaing ketat yang sangat luas jenisnya, banyak pelakunya. Mereka adalah kreator konten-konten di Youtube, dan berbagai media sosial.
Hiburan Santap Sahur tahun 2020-2023 an
Meski bersaing ketat dengan karya-karya konten kreator di  dunia maya, berbagai stasiun siaran televisi komersil tetap eksis dengan  upaya-upaya penyajian santap sahur yang relaks, tapi rapih,  profesional dan kreatif. Sinetron saat sahur, tausiyah, dan tayangan lainnya.
Ini hiburan terkini yang tidak biasa di  dari stasiun TV mainstream.
- Spotlite (Trans 7) menjadi hiburan sahur yang unik, karena mengandung unsur pengetahuan dan infomasi. Berlatar hal-hal misterius yang mengundang rasa ingin tahu dan penasaran publik.
- Berkah Sahur Ramadhan (TV One) menjadi spesial karena menayangkan serba serbi yang tak banyak diketahui publik. Misalkan suasana ramadan di Lapas, atau di Masjidil Haram, Â sampai tentang kuliner.
- Aksi Indonesia 2023 , kompetisi ustadz/ah muda, Indosiar. Menonton kompetisi Islami menjadi pas di saat Ramadan, menemangati
Hiburan Sahur yang Tak Biasa
Hanya ingin bilang (maaf, terlalu subjektif), kalau tayangan yang selama ini tayang kebanyakan sudah terkesan  biasa,  meski dulunya tak biasa. Hampir semua menampilkan popularitas penceramah dan artis serta komedian papan atas .Jenisnya serupa tapi tak sama. Mulai dari sinetron, reality show, tausiyah , kultum, dan pengetahuan.
Namun sebagai pemirsa, secara subjektif, sebenarnya saya malah  menikmati tontonan karya youtuber , tentang suasana santap sahur ala desa karya pemilik akun YouTube  "Petualangan Alam Desaku", di desa terpencil. Dengan hidangan sederhana khas pedesaan. Atau cerita natural para youtuber yang santap sahur bersama keluarga (Bobo Cantik) saat staycation di hotel , atau  kisah sahur pertama  di Korea (Kimbab Family).Â
Karya para youtuber  sering dipilih putri saya untuk tayang di smart TV.  Menemani santap sahur. Sebetulnya secara pribadi bagi saya tayangannya  natural, pas di hati, punya warna unik.  tak biasa.Â
Hiburan sahur yang tak biasa, versi subjektifku, adalah ketika media televisi mainstream menggandeng  para youtuber, atau konten kreator, dari kehidupan masyarakat biasa.  Namun bukan yang disetel atau didramatisir sampai lebay. Bagaimana suasana santap sahur atau berbuka puasa mereka, saat mereka memasak , memetik sayuran dari kebun untuk dimasak.  Daya tarik kesederhanaan yang natural, menjadikan tayangan biasa  menjadi tidak biasa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI